REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Jake Sullivan berencana terbang ke Israel pada bulan ini. Rencana perjalanannya tersebut menyusul pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Tanggal pertemuan Sullivan belum ditentukan," kata pejabat pemerintah yang berbicara tanpa menyebut nama dikutip kantor berita Reuters, Selasa (3/1/2023).
Kunjungan ke Israel bakal dilakukan karena kekhawatiran Gedung Putih tentang terus memburuknya hubungan Israel dengan Palestina. Sebab, aliansi baru Netanyahu dipenuhi ultra-nasionalis.
Pada Senin, pasukan Israel membunuh dua militan Palestina dalam bentrokan di dekat kota Jenin di Tepi Barat. Di sisi lain dalam rencana kunjungan, diprediksi Sullivan akan menyampaikan niat Biden untuk bekerja dalam menemukan titik temu dengan pemerintah Israel yang baru dalam pendekatan untuk menghentikan pembicaraan nuklir Iran an telah mengevaluasi kembali aliansi Washington dengan Arab Saudi.
Biden mengatakan pada Kamis pekan lalu bahwa ia menantikan untuk bekerja dengan Netanyahu. Biden bahkan menyebutnya sebagai "teman selama beberapa dekade." "Amerika mendukung solusi dua negara dan menentang kebijakan yang membahayakan kelangsungannya atau bertentangan dengan kepentingan dan nilai bersama kita," katanya pekan lalu.