REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Pada 3 Januari 2004, misi penjelajah Planet Mars, Mars Exploration Rover (MER) yang diberi nama Spirit mendarat di Planet Merah. Setelah itu, 21 hari kemudian kembarannya, Opportunity juga tiba dengan selamat.
Ketibaan misi penjelajah kala itu adalah misi terlama dan tersukses dalam sejarah NASA. Spirit kemudian mensurvei geografi Mars selama tujuh tahun ke depan, sementara Opportunity tetap aktif hingga Juni 2018.
Misi utama penjelajah diharapkan berlangsung selama 90 sol, istilah yang digunakan untuk hari Mars. Pada Maret 2004, para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka telah membuat penemuan penting.
"Sebuah survei batuan Mars meyakini bahwa air pernah mengalir di sana, dan analisis lokasi pendaratan Opportunity menunjukkan bahwa itu pernah menjadi dasar laut yang asin," kata NASA seerti dilansir laman History, Selasa (3/1/2023).
Pada 2004, Opportunity juga menemukan meteorit pertama yang ditemukan di Mars. Penjelajah terus menjelajahi Mars selama beberapa tahun.
Spirit menjadi "platform penelitian stasioner" setelah terjebak di pasir. Spirit akhirnya kehilangan kontak dengan NASA, yang menyatakan misinya berakhir pada 2011.
Sementara Opportunity terus dieksplorasi. Pada 2014, misi itu memecahkan rekor jarak terjauh yang dikendarai oleh kendaraan roda luar Bumi, dan tahun berikutnya NASA merayakannya saat Opportunity menyelesaikan "maraton", setelah menempuh jarak lebih dari 26,2 mil.
Pada Februari 2019, NASA mengumumkan akhir misi MER setelah Opportunity berhenti merespons komunikasi mereka. Penjelajah telah memecahkan beberapa rekor lain, termasuk ketinggian tertinggi yang dicapai di Mars, dan mengirimkan kembali 224.642 gambar. Jauh melampaui tujuan awalnya dan memberikan kontribusi besar bagi pemahaman manusia tentang Mars dan potensinya untuk menampung kehidupan, misi MER berdampak besar pada pengetahuan umat manusia tentang tata surya kita.