REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah merampungkan proses rights issue. Dari aksi korporasi tersebut, BSI berhasil mengantongi dana sebesar Rp 5 triliun.
Dengan selesainya rights issue, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, total modal perseroan meningkat jadi Rp34 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuban hingga 37 persen secara year-to-date.
"Kita baru saja menyelesaikan rights issue sebesar Rp 5 triliun dan sudah in place. Artinya, sudah ditandatangani akta penyertaan modal tambahan tadi hasil rights issue," kata Hery dalam acara istighatsah kubra, Selasa (3/1/2023).
Hery juga menyampaikan kinerja BSI per 31 Desember 2022 yang belum diaudit. Dari sisi aset, aset BSI saat ini mencapai lebih dari Rp 300 triliun, dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai lebih dari Rp 261 triliun.
Kinerja tersebut mengalami pertumbuhan double digit lebih dari 12 persen. Pembiayaan juga mencapai lebih dari Rp 207 triliun dan mengalami pertumbuhan double digit lebih dari 21 persen.
Hery mengatakan, tahun 2023 akan menjadi tahun yang tidak mudah seiring outlook kondisi perekonomian global yang diproyeksi mengalami perlambatan dan berpengaruh ke kondisi ekonomi nasional.
"Tahun 2023 bukanlah tahun yang mudah untuk dilalui, ancaman resesi global, tensi geopolitik ,dan berbagai isu terkini masih akan begitu dinamis dan akan penuh kewaspadaan," kata Hery.