Salah Paham, Dua Anggota Kokam Klaten Dipukuli Hingga Babak Belur
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Pemukulan, ilustrasi | Foto: Wordpress
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Dua anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Klaten dihajar warga karena salah paham. Mereka dikira akan membubarkan acara organ tunggal yang sedang berlangsung menjelang pergantian tahun 2023 di Desa Nangsri, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (31/12/2022) sekitar pukul 23.30 WIB.
"Saya konfirmasi ulang, tidak ada pembubaran. Perumahan itu di tengah kampung (acaranya) tengah malam kemudian untuk izin dan lain sebagainya kan sepengetahuan dari teman-temannya katanya sampai 12.00 WIB. Jadi sebelum jam itu mau diingatkan biar nanti tidak mengganggu lingkungan karena di tengah perkampungan," kata Wakil Ketua Bidang Kokam dan Advokasi Klaten, Andika Budi Riswanto ketika dihubungi, Selasa (3/1/2023).
Andika menjelaskan sebelumnya enam anggota Kokam datang ke acara tersebut bersama tokoh masyarakat. Awalnya perwakilan tersebut diterima dengan baik, namun tidak berselang lama malah mereka dipukuli.
"Sebelum teman-teman datang bersama tokoh masyarakat ke acara tersebut, ke Polsek dulu konfirmasi ada izinnya atau tidak. Tapi di lokasi diterima dengan baik kemudian tidak berselang lama dipukuli, yang kena tiga yang satu bisa lari," terangnya.
Ia menuturkan kejadian tersebut lantaran salah paham. Pasalnya kegiatan semacam itu memang sering dilakukan di perumahan dan sudah diingatkan apabila mendekati azan.
"Kegiatan itu seiring dan kalau ada azan Dzuhur atau Ashar biasa diingatkan dan kebetulan yang memukuli itu dari luar kampung, dan anggota Kokam itu juga warga sekitar masih pakai seragam dan juga ada undangan resmi dari polsek untuk pengamanan Tahun Baru," terangnya.
Saat ini, papar dia, kondisi kedua anggota Kokam sudah bisa beraktivitas. Keduanya atas nama Ridwan dan Poniman. "Korban mengalami satu luka lecet dan benjol di muka. Setelah kejadian, korban dibawa ke RS Bhayangkara di Kalasan," ujarnya.