Selasa 03 Jan 2023 16:18 WIB

Ditemukan, Cinta dalam Biara

Jatuh cinta antara biarawan dan biarawati adalah hal tabu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Ordo Karmelit, sebuah ordo kuno gereja Katolik Roma. Suster Mary Elizabeth jatuh cinta dan menikah dengan seorang biarawan yang memaksanya meninggalkan gereja.
Foto: EPA/OLIVER BERG
Ordo Karmelit, sebuah ordo kuno gereja Katolik Roma. Suster Mary Elizabeth jatuh cinta dan menikah dengan seorang biarawan yang memaksanya meninggalkan gereja.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejak usia 19 tahun, Lisa Tinkler, perempuan asal Middlesbrough, Inggris, sudah memutuskan untuk menjadi biarawati. Sedari belia, dia telah mengagumi dan menyanjung sosok Maria, ibu Yesus Kristus. Hingga akhirnya muncul semacam panggilan dalam dirinya untuk mengabdi sebagai seorang biarawati.

Tinkler bergabung dengan ordo Karmelit, sebuah ordo kuno gereja Katolik Roma. Dia kemudian menyandang nama Suster Mary Elizabeth. Menjadi seorang abdi agama dengan mematuhi segala peraturan dan tradisinya, termasuk tak diperkenankan menikah, tentu bukan jalan mudah untuk ditapaki. Kendati demikian, cinta Elizabeth kepada sosok Maria telah meneguhkan hati dan keputusannya.

Baca Juga

Namun kehidupan Elizabeth berubah setelah bertemu biarawan bernama Robert. Mendadak dia merasakan desir hasrat, sebuah hal tabu dalam kehidupan seorang biarawati. Elizabeth tak bisa menampik degup gugup di dadanya ketika berhadap-hadapan dengan Robert. Pertanyaan-pertanyaan mulai berjejalan di kepalanya. Apakah ini cinta? Apakah Robert juga merasakan hal serupa? Takdir pada akhirnya mempersatukan mereka sebagai sepasang suami-istri.

Elizabeth dan Robert pertama kali bertemu di ruang tamu biara di Preston, Lancashire. Robert tengah berkunjung dari biaranya yang berada di Oxford. Pemimpin ordo kemudian mengenalkan Elizabeth kepada Robert. Kala itu, pemimpin ordo tiba-tiba harus menerima telepon. Dia akhirnya meninggalkan Elizabeth dan Robert berdua di ruangan.

"Ini adalah pertama kalinya kami berada di satu ruangan bersama. Kami duduk di meja saat dia (Robert) makan, dan kepala biara tidak kembali jadi saya harus membiarkannya keluar," kata Elizabeth saat diwawancara BBC, Senin (2/1/2022).

Meski baru pertama kali bertemu Robert, Elizabeth seolah sudah merasakan sebuah ikatan yang kuat. “Saya hanya merasakan chemistry di sana, sesuatu, dan saya agak malu. Saya pikir, astaga apakah dia juga merasakannya. Dan ketika saya mengantarnya keluar menuju pintu, itu cukup canggung,” ucap Elizabeth.

Tak butuh waktu lama bagi Elizabeth untuk bisa menyisihkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di hatinya setelah bertemu Robert. Berselang sekitar sepekan kemudian, dia tiba-tiba menerima pesan dari Robert. Dalam pesannya, Robert bertanya kepada Elizabeth apakah dia mau menikah dengannya.

"Saya sedikit terkejut. Saya memakai cadar sehingga dia bahkan tidak pernah melihat warna rambut saya. Dia benar-benar tidak tahu apa-apa tentang saya, tidak tahu apa-apa tentang asuhan saya. Dia bahkan tidak tahu nama duniawi saya," kenang Elizabeth.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement