Menko PMK: Industri Perfilman Nasional Bangkit Lebih Cepat
Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy | Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebutkan, perkembangan film Indonesia di Tanah Air menjelang akhir pandemi cukup menggembirakan. Sebab, pada 2022 lalu tercatat total penonton film Indonesia di bioskop mencapai angka 54.073.776 orang.
"Hal ini merupakan capaian tertinggi yang belum pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," kata Muhadjir kepada wartawan, Selasa (3/1/2023).
Muhadjir mengungkapkan, pada 2019 jumlah penonton film Indonesia tercatat mencapai 51,9 juta penonton. Tapi, akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, jumlah penonton turun drastis, yakni menjadi 12,8 juta pada tahun 2020 dan menjadi 4,5 juta pada 2021.
"Dengan demikian jumlah penonton film di gedung bioskop tahun 2022 naik sebanyak lima persen dibandingkan sebelum pandemi pada tahun 2019," ujar Muhadjir.
Lebih lanjut dia menilai, meningkatnya animo penonton Indonesia tersebut pertanda baik bagi industri perfilman nasional. Menurut dia, industri perfilman nasional ternyata bangkit lebih cepat dari hibernasi akibat pandemi Covid 19.
Untuk jumlah penonton terbanyak dipegang oleh film 'KKN di Desa Penari' dengan raihan 9,2 juta penonton. Kemudian di belakangnya ada film horor karya Joko Anwar, 'Pengabdi Setan 2: Communion' dengan raihan 6,3 juta penonton.
Di posisi ketiga ada film drama keluarga yang diadaptasi dari film Korea Selatan, 'Miracle in Cell Number 7' dengan raihan 5,8 juta penonton.
Sementara itu, film lain dengan raihan lebih dari dua juta penonton lainnya ada 'Ngeri-Ngeri Sedap', 'Ivanna', 'Sayap-Sayap Patah', 'Mencuri Raden Saleh', dan 'Ku Kira Kau Rumah'. Dua film lain dengan perolehan penonton terbanyak diraih oleh 'The Doll 3' dengan 1,76 juta penonton dan 'Qodrat' dengan 1,75 juta penonton.