Selasa 03 Jan 2023 17:15 WIB

225 Kejadian Bencana Terdata di Wilayah Kota Sukabumi

Longsor merupakan bencana yang paling sering terjadi di Kota Sukabumi pada 2022.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi lokasi bencana longsor di kawasan Jalan Sudirman, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Rabu (7/12/2022).
Foto: riga nurul iman
Kondisi lokasi bencana longsor di kawasan Jalan Sudirman, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Rabu (7/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Berbagai macam bencana terjadi wilayah Kota Sukabumi pada 2022. Memasuki 2023, masyarakat di wilayah Kota Sukabumi diminta tetap mewaspadai potensi bencana, apalagi masih musim hujan.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, terhitung sejak Januari hingga Desember 2022, terdata total 225 kejadian bencana. “Terbanyak longsor,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada Republika, Selasa (3/1/2023).

Dari 225 kasus bencana, sebanyak 80 di antaranya merupakan kejadian longsor. Terdata juga 60 kejadian cuaca ekstrem, 40 kejadian banjir, 34 kejadian kebakaran permukiman, empat kejadian angin puting beliung, lima kejadian gempa bumi, dan dua kejadian kebakaran transportasi.

Mengacu data BPBD Kota Sukabumi, kejadian bencana paling banyak terjadi pada Februari, sebanyak 35 kejadian. Kemudian pada Desember sebanyak 34 kejadian, Oktober 30 kejadian, September 27 kejadian, dan November 25 kejadian bencana.

Zulkarnain mengatakan, bencana yang terjadi pada 2022 mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan delapan orang mengalami luka ringan. Bencana dilaporkan berdampak terhadap 133 jiwa dan 34 jiwa terpaksa mengungsi.

Bencana yang terjadi pada tahun lalu juga mengakibatkan 933 unit bangunan mengalami kerusakan. Sebanyak 57 unit bangunan mengalami kerusakan kategori berat, 223 unit rusak sedang, dan 653 unit lainnya mengalami kerusakan ringan.

Khusus pada Desember 2022, Zulkarnain mengatakan, terdata 34 kejadian bencana. Pada Desember ini juga longsor paling banyak terjadi, sebanyak 17 kejadian. Kemudian delapan kejadian cuaca ekstrem, enam kejadian banjir, satu kejadian angin kencang, satu kejadian kebakaran, serta satu kejadian gempa bumi.

Kejadian bencana pada Desember ini berdampak terhadap 43 jiwa dan membuat sembilan warga mengungsi. Selain itu, bencana juga membuat 56 unit bangunan mengalami kerusakan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardhani mengatakan, BPBD berupaya maksimal melakukan penanganan dampak bencana, juga mitigasi. Upaya tersebut melibatkan para sukarelawan penanggulangan bencana dan forum pengurangan risiko bencana.

Ia menekankan soal langkah mitigasi untuk membuat warga lebih siap siaga menghadapi potensi bencana. Kesiapsiagaan warga diharapkan dapat meminimalkan risiko bencana, baik korban maupun kerugian materiel. “Warga didorong untuk siaga dalam menghadapi bencana,” kata Imran. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement