Selasa 03 Jan 2023 17:38 WIB

Tanda Kiamat Wustha, Jazirah Arab Penuh Kebun dan Sungai

Suburnya tanah Arab sebagai salah satu tanda kiamat wustha.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pegunungan Tanomah terletak di utara wilayah Asir, Arab Saudi. Wilayah ini sebagian besar ditutupi oleh hutan lebat. Kawasan ini menjadi destinasi wisata alam di Arab Saudi. Tanda Kiamat Wustha, Jazirah Arab Penuh Kebun dan Sungai
Foto: Saudi Gazette
Pegunungan Tanomah terletak di utara wilayah Asir, Arab Saudi. Wilayah ini sebagian besar ditutupi oleh hutan lebat. Kawasan ini menjadi destinasi wisata alam di Arab Saudi. Tanda Kiamat Wustha, Jazirah Arab Penuh Kebun dan Sungai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video yang menunjukkan pegunungan di Arab Saudi menghijau karena curah hujan yang tinggi di negara itu menjadi viral. Kondisi ini, ditambah inovasi penghijauan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), banyak dikaitkan dengan salah satu tanda kiamat yang dijelaskan Rasulullah SAW.

Lantas, benarkah anggapan ini? Syekh Mahir Ahmad Ash Shufi dalam bukunya Tanda-Tanda Kiamat Kecil dan Besar membenarkan suburnya tanah Arab sebagai salah satu tanda kiamat wustha atau tanda yang muncul setelah tanda sughra dan sebelum tanda kubra. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW yang artinya:

Baca Juga

"Tidak akan terjadi kiamat hingga harta menjadi banyak dan melimpah ruah; sampai-sampai seseorang mengelttarkan zakat hartanya, namun tidak mendapati seorang pun yang mau menerintanya, serta lingga Jazirah Arab kembali sarat dengan kebun-kebun dan sungai-sungai." (HR. Ahmad).

Syekh Mahir lebih lanjut menuturkan, perubahan Jazirah Arah dari padang pasir yang tandus menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai, selain karena kondisi alam yang berubah, adalah juga karena melimpah ruahnya harta. Seperti diketahui umum, harta semakin melimpah di tanah ini setelah sebelumnya sedikit dengan karunia yang Allah limpahkan atas negeri ini.

Karena harta yang melimpah dari warganya, tumbuhlah kota-kota baru, kebun-kebun, serta padang rumput yang menghijau di seluruh Jazirah Arab dan terhubung dengan susunan jalan yang luar biasa. Semua ini sangat membantu perkembangan dan perubahan negeri menjadi wahah (oasis) yang sangat indah. Belum lagi dengan adanya inisiatif hijau dengan menanam 50 miliar pohon di Timur Tengah dan merestorasi area yang setara dengan 200 juta hektare lahan terdegradasi.

Namun, sebab ini saja belum cukup untuk mengubah Jazirah Arab menjadi sarat dengan kebun-kebun dan sungai-sungai. Banyak pakar geologi, di antaranya Syekh Abdul Majid Az-Zindani, dalam ceramah-ceramahnya di televisi mengisyaratkan, perubahan arus salju di kutub Utara dan kutub Selatan sekarang ini secara sempurna telah mengarah menuju Jazirah Arab.

Perubahan yang sempurna dengan kehendak Allah ini, tanpa diragukan lagi akan mengubah padang pasir menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai. Sebab, di dalamnya terdapat kuantitas air yang sangat luar biasa. Keberadaannya dapat mencukupi padang pasir itu untuk menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai. Yang demikian itu, sekali-kali tidak sukar bagi Allah. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement