Rabu 04 Jan 2023 00:07 WIB

Minuman Beralkohol Bisa Bikin Jantung Rusak Parah

Minum alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Qommarria Rostanti
Peminum alkohol
Foto: www.freepik.com.
Peminum alkohol

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mengonsumsi minuman beralkohol mendatangkan segudang dampak buruk bagi kesehatan. Pendiri dan kepala eksekutif di klinik rehabilitasi Delamere, Dan Martin Preston, mengatakan meneguk minuman beralkohol dalam jangka panjang bisa menjadi perhatian serius.

"Minum alkohol untuk waktu yang lama dapat membawa sejumlah konsekuensi berbahaya yang akan berdampak pada tubuh dan pikiran," kata Preston dilansir laman kepada Express.co.uk, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga

Preston menyebut, dalam beberapa kasus, minum dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh. "Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi seseorang dalam jangka panjang, semakin berisiko mereka mengalami komplikasi kesehatan terkait alkohol," kata Preston.

Dia menjelaskan, ketika seseorang minum alkohol, dalam jangka pendek itu langsung masuk ke aliran darah dan dapat memicu jantung berdebar-debar. "Jika Anda minum terlalu banyak dalam jangka waktu yang lama, hal itu dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan termasuk detak jantung yang tidak teratur, otot jantung yang melemah, dan tekanan darah tinggi yang secara medis dikenal sebagai hipertensi," jelasnya.

Tekanan darah tinggi membuat otot jantung tegang dan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular (CVD) yang meningkatkan risiko serangan jantung dan strok. Dia mengatakan, peminum berat juga dapat mengalami pelemahan otot jantung, yang berarti jantung tidak dapat berfungsi dengan baik dan memompa darah secara efisien. "Ini dikenal sebagai kardiomiopati dan dapat menyebabkan gagal jantung," kata Preston. 

Tanda-tanda umum gagal jantung di antaranya sesak napas, kelelahan, pergelangan kaki dan kaki bengkak, merasa pusing, serta pingsan. Gejala gagal jantung yang kurang umum yakni batuk terus-menerus (yang mungkin lebih buruk pada malam hari), perut kembung, kehilangan selera makan, kenaikan berat badan atau penurunan berat badan, kebingungan, dan detak jantung yang cepat atau palpitasi.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement