REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Amri Amrullah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa banyak kadernya yang memiliki kapasitas dalam kepemimpinan. Kapasitas tersebut juga ada dalam diri Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani.
"Jadi kalau Mbak Puan Maharani memang kapasitas kepemimpinan beliau telah teruji di internal partai legislatif partai di eksekutif partai. Tidak ada yang menyangkal terkait kapasitas dan kemampuan leadership dari Mbak Puan," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/1/2022).
Puan juga disebutnya telah teruji kepemimpinannya di pemerintahan, ketika menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Apalagi sebagai Ketua DPR, Puan sukses menggelar The 8th G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20).
"Kemarin dalam rangka Parlemen G20 begitu banyak apresiasi," ujar Hasto.
Kendati demikian, kader PDIP lainnya juga dipuji oleh Hasto. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang telah memiliki pengalaman memimpin pemerintahan daerah dan di lembaga legislatif.
"Pak Ganjar sebagai kepala daerah itu juga berproses anggota legislatif, ada Pak Olly yang prestasi sangat baik di Gubernur di Sulawesi Utara, kemudian ada Pak Pramono Anung," ujar Hasto.
Namun ia menyampaikan, keputusan terkait calon presiden yang akan diusung PDIP ada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Pengumumannya juga diklaim tak akan dilakukan dalam perayaan HUT ke-50 PDIP pada 10 Januari mendatang.
"Terkait dengan capres-cawapres, Ibu Ketua Umum yang akan menyampaikan di momentum yang tepat," ujar Hasto.
Sebelumnya, Hasto menjelaskan bahwa capres dari PDIP harus mampu melanjutkan nafas kepemimpinan perjuangan dari Soekarno. Serta, kepemimpinan dari Megawati dan Joko Widodo (Jokowi).
"Bahwa calon tersebut telah dipersiapkan secara matang untuk mampu menjadi seorang pemimpin yang dapat memikul tanggung jawab bagi masa depan," ujar Hasto.
Berdasarkan survei Poltracking 21-27 November 2022, komposisi tiga besar capres dengan elektabilitas tertinggi masih diisi Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Namun, elektabilitas ketiganya terbilang sangat kompetitif.
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda mengatakan, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 28,3 persen, Anies Baswedan 24,9 persen dan Prabowo Subianto 23,1 persen. Sedangkan, nama-nama calon lain memiliki jarak yang cukup jauh.
Antara lain ada Puan Maharani 2,6 persen, Ridwan Kamil 2,5 persen, Erick Thohir 1,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 1,1 persen dan nama lain di bawah satu persen.