REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengancam anggotanya agar tidak bermain dalam tata niaga pupuk. Pasalnya, pupuk berperan penting dalam mendukung petani untuk meningkatkan produksi padinya.
Suntana mengungkapkan, salah satu gangguan yang dihadapi petani dalam upaya peningkatan produksi padi adalah tidak mendapatkan haknya memperoleh pupuk sesuai aturan. Dalam beberapa kejadian, lanjutnya, ada oknum polisi yang terlibat dalam tata niaga pupuk.
Suntana pun meminta kepada kapolres Indramayu untuk bertindak tegas jika ada anggotanya yang bermain dalam tata niaga pupuk. "Kalau ada anggota polisi, kapolsek, atau perwira yang bermain dalam tata niaga pupuk, saya akan copot. Dan kalau perlu, saya pecat supaya menjadi efek jera," tegas Suntana di hadapan jajarannya, saat meresmikan Rusun Aspol Cimanuk Polres Indramayu, di Kelurahan Kepandean, Kecamatan Indramayu, Selasa (3/1/2023).
Selain soal pupuk, lanjut Suntana, gangguan lain yang dihadapi petani adalah adanya tengkulak yang bermain. Dia menilai, jika ada tengkulak yang bermain, maka pasti ada oknum yang juga bermain.
"Lalu jaminan ekonomi, jaminan kegiatan buat petani apa kalau hal itu masih dibiarkan?,’’ ucap Suntana.
Suntana pun berpesan khusus kepada para kapolsek agar tidak terlibat dalam kegiatan yang mengganggu petani. Dia menyatakan, kehadiran kapolsek adalah untuk mendukung masyarakat, termasuk petani, agar giat bekerja meningkatkan produksi padi.
"Para kapolsek, saya minta anda tidak bermain atau membiarkan anggota atau anda terlibat dalam kegiatan yang dilarang tadi. Kehadiran anda selaku kapolsek adalah mendukung masyarakat bekerja supaya rajin," tukas Suntana.
Suntana pun mengapresiasi Kabupaten Indramayu yang memiliki areal persawahan yang luas. Dengan produksi padinya yang mencapai 1,3 juta ton, Kabupaten Indramayu menjadi lumbung padi di Jawa Barat maupun nasional.
"Meuni hebat masyarakat Indramayu, sawahnya meuni luas. Makanya, wajar jika Indramayu menjadi lumbung pangan di Jawa Barat dan nasional," kata Suntana.
Dia menyatakan, Pemerintah Pusat telah menggelontorkan anggaran triliunan rupiah untuk mendukung pengairan di Kabupaten Indramayu. Dukungan itu diharapkan membuat produksi padi di Kabupaten Indamayu meningkat dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton.
"Pemerintah sudah menggelontorkan anggaran triliunan untuk memberikan dukungan agar masyarakat giat dalam bertani. Lalu (peran) polisi dimana?," tutur Suntana.
Untuk itu, Suntana meminta kepada seluruh jajarannya untuk mendukung petani dalam melaksanakan proses tanam hingga panen, sesuai tupoksinya masing-masing.