REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Rusia sedang merencanakan serangan berkepanjangan terhadap Ukraina dengan pesawat nirawak (drone). Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, meminta pasukannya agar tetap bersiaga tinggi.
"Kami mendapat informasi bahwa Rusia sedang berencana melakukan serangan berkepanjangan dengan Shaheds," kata Zelenskyy lewat video pada Senin (2/1/2023) malam waktu setempat, mengutip Anadolu, Selasa (3/1/2023).
Zelenskyy merujuk pada drone buatan Iran yang digunakan Moskow selama perang di Ukraina. "Tujuannya bisa jadi kelelahan. Rakyat kami kelelahan, pertahanan udara kami kelelahan, sektor energi kami kelelahan," katanya.
Dia menegaskan bahwa Ukraina akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa serangan ini gagal seperti semua serangan lainnya. Sebelumnya pada hari yang sama, otoritas Ukraina melaporkan telah menembak jatuh sedikitnya 22 dari 40 drone di atas ibu kotaKiev. Zelenskyy menyanjung pasukan Ukraina atas upaya yang telah mereka lakukan dan menekankan bahwa semua orang yang ikut melindungi langit Ukraina harus sangat hati-hati.
Menanggapi laporan bahwa Rusia kehilangan 63 tentara dalam salah satu serangan Ukraina paling mematikan pada Senin di Donetsk timur, Zelenskyy mengatakan, Moskow sedang menghadapi kebutuhan mendesak untuk memobilisasi emosi. Hal itu dilakukan guna meyakinkan warganya bahwa semuanya akan berjalan sesuai rencana.
"Tugas kami adalah memberi Ukraina kesuksesan, pencapaian, bahkan kemenangan kecil setiap hari," ucapnya.
"Setiap drone, setiap rudal yang ditembak jatuh, setiap hari dengan listrik untuk rakyat kami, dan sedikit pemadaman listrik adalah kemenangan," katanya.