Selasa 03 Jan 2023 20:00 WIB

Muhammadiyah Berpesan Agar Pemilu Berlangsung Gembira

Pemilu 2024 diharapkan berlangsung dalam suasana kekeluargaan.

Ketua KPU Hasyim Asyari bersalaman dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat melakukan pertemuan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Pertemuan silaturahhim tersebut berlangsung secara tertutup. Muhammadiyah Berpesan Agar Pemilu Berlangsung Gembira
Foto: Republika/Prayogi
Ketua KPU Hasyim Asyari bersalaman dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat melakukan pertemuan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Pertemuan silaturahhim tersebut berlangsung secara tertutup. Muhammadiyah Berpesan Agar Pemilu Berlangsung Gembira

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Haedar Nashir berpesan agar penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 berlangsung dengan penuh kegembiraan.

"Gembira itu apa, agar bangsa Indonesia ini ketika masuk ke bilik suara maupun sebelumnya termasuk kampanye, tidak saling bersitegang, tidak berhadap-hadapan, tapi nikmati sebagai kontestasi yang 'mengeluarga'. Nah, itu mesti diciptakan bersama," kata Haedar, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga

Muhammadiyah, kata dia, menyampaikan pesan dan harapan, selain pemilu berlangsung dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, serta pasti digelar setiap lima tahunan. Maka, juga perlu berlangsung dengan suasana aman, nyaman, gembira dan berkualitas.

"Berkualitas ya tentu harus dari proses sampai hasilnya," kata dia.

Haedar berharap pembelahan politik tidak boleh lagi terjadi pada penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024. Menurut dia, pembelahan politik sudah seharusnya menjadi masa lampau, dan tidak boleh terulang lagi karena harganya terlalu mahal untuk ditanggung oleh bangsa.

"Maka pastikan pemilu itu juga tidak lagi menciptakan kondisi untuk pembelahan bangsa. Termasuk imbauan kami kepada seluruh para elite di negeri tercinta karena elite adalah teladan bangsa," kata dia.

Selain itu, dia juga berpesan dan berharap agar pesta demokrasi harus berjalan sesuai dengan komitmen dan kesepakatan yang hari pemilihannya sudah ditetapkan digelar pada 14 Februari 2024. Haedar menyampaikan pesan itu ketika menerima kunjungan Pimpinan KPU RI di Kantor PP Muhammadiyah pada Selasa 3 Januari 2023.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement