Selasa 03 Jan 2023 20:17 WIB

Baru Hari Ketiga 2023, Tentara Israel Sudah Renggut Tiga Nyawa Warga Palestina

Lebih dari 150 warga Palestina dan 26 warga Israel tewas tahun lalu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Lida Puspaningtyas
Tentara Israel menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa, salah satunya terlihat memegang bendera Palestina, selama bentrokan setelah pawai dengan poster Nasser Abu Hamid, seorang tahanan veteran Palestina yang meninggal karena kanker paru-paru dalam tahanan Israel pekan lalu, di dekat kamp pengungsi Qalandia di Tepi Barat. , selatan Ramallah, Selasa, 27 Desember 2022.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Tentara Israel menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa, salah satunya terlihat memegang bendera Palestina, selama bentrokan setelah pawai dengan poster Nasser Abu Hamid, seorang tahanan veteran Palestina yang meninggal karena kanker paru-paru dalam tahanan Israel pekan lalu, di dekat kamp pengungsi Qalandia di Tepi Barat. , selatan Ramallah, Selasa, 27 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, pasukan Israel telah membunuh seorang anak di Kota Bethlehem, Tepi Barat yang diduduki pada Selasa (3/1/2023). Anak itu bernama Adam Essam Shaker Ayyad yang masih berusia 15 tahun.

Dia meninggal usai ditembak di bagian dadanya oleh tentara pendudukan Israel selama agresi di Bethlehem saat fajar hari ini. Penembakan ini diawali ketika pasukan Israel memasuki Dheisheh, yang terletak di selatan Tepi Barat yang diduduki, untuk menyerbu dan menggeledah rumah.

Baca Juga

Pasukan Israel saat itu diadang rakyat Palestina tetapi kemudian tentara Israel menembakkan peluru logam berlapis karet dan peluru tajam, di antara persenjataan lainnya. Namun militer Israel berdalih dengan mengeklaim adanya batu dan bom molotov yang dilemparkan warga Palestina ke petugas polisi perbatasan selama operasi di kamp pengungsi Dheisheh di Bethlehem.

"Pasukan menembak ke arah pelempar bom molotov yang mempertaruhkan nyawa mereka, serangan teridentifikasi," kata tentara dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir The New Arab, Selasa (3/1/2023).