Selasa 03 Jan 2023 22:23 WIB

Menteri PUPR Instruksikan Tambah Pompa Atasi Banjir Semarang

Rumah pompa yang terpasang masih kurang kapasitasnya untuk menyurutkan banjir.

Red: Fuji Pratiwi
Warga menerobos banjir di Kelurahan Trimulyo, Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2023). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan penambahan kapasitas pompa dan pintu air dalam rangka penanganan banjir di Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga menerobos banjir di Kelurahan Trimulyo, Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2023). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan penambahan kapasitas pompa dan pintu air dalam rangka penanganan banjir di Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan penambahan kapasitas pompa dan pintu air dalam rangka penanganan banjir di Semarang, Jawa Tengah.

Basuki, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (3/1/2023), mengatakan, banjir yang terjadi kali ini tidak hanya disebabkan banjir rob atau banjir pasang surut air laut, tapi juga disebabkan oleh debit air hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (31/12/2022). Rumah pompa yang terpasang masih kurang kapasitasnya untuk menyurutkan banjir dengan cepat.

Baca Juga

"Penanganan banjir yang ditangani sekarang adalah banjir dari hulu sungai dengan kapasitas pompa di Rumah Pompa Sringin sebesar 10 meter kubik (m3)/detik dan Rumah Tenggang sebesar 12 m3/detik, sedangkan debit hujan kemarin sampai dengan 65 m3/detik. Artinya, kapasitas pompa masih kurang," ujar Basuki.

Sebagai penanganan jangka pendek, Kementerian PUPR pada Selasa (3/1/2023) ini sudah mendatangkan pompa dari berbagai wilayah untuk menyedot dan menyalurkan air genangan ke laut. Tambahan pompa penyedot air berkapasitas besar diharapkan dapat mempercepat penanganan banjir di Kaligawe dan jalur jalan Pantai Utara Kota Semarang.