REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE–Seorang siswa Muslim berusia 18 tahun meninggal dunia di tempat setelah terinjak kawanan gajah liar di Desa San Nyingwei kotapraja Buthidaung di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Korban telah diidentifikasi sebagai Zahat Tusong, seorang siswa kelas sepuluh dan berasal dari keluarga Mamat Sutin, yang berasal dari Desa Wachilla (Khon Tai).
Saat kejadian, korban bersama pemuda Muslim lainnya sedang menunggu tumpukan beras di ladang sekitar pukul 23.30 pada 31 Desember.
Tiba-tiba sekelompok gajah tiba di sana dan menginjaknya hingga meninggal. Jenazah korban dimakamkan di pemakaman desa asalnya sore tadi.
“Saat gajah tiba di lokasi, keduanya berusaha kabur. Satu pemuda berhasil meloloskan diri, sedangkan yang lainnya tidak berhasil. Kepala dan perut korban luka parah dan akhirnya meninggal dunia akibat luka-luka,” kata seorang warga dilansir dari Burma News International, Selasa (3/1/2023).
Sebelumnya juga, pada 19 Desember 2019, dua pria Muslim (berusia antara 30 dan 40 tahun) diserang seekor gajah di sebuah lokasi antara Desa Ngmmthak dan desa Aung Lampyin di bawah kotapraja Buthidaung.
Menurut Lurah Ngmmthak, U Aung Naing, keduanya meninggal setelah kejadian tersebut. Sedangkan pada 18 November 2021, seorang pria Muslim bernama U Ao Li Mulla (38 tahun), yang sedang menjaga sawahnya, diinjak gajah liar di desa Kiinuttide di bawah kotapraja Buthidaung.
Pada 1 Desember 2020 juga, seorang penduduk Desa Waila Taung di bawah Kotapraja Maungdaw, ditabrak gajah di dekat jembatan Dom Chong saat dia melakukan perjalanan ke Kota Maungdaw untuk tujuan klinis.
Pakar satwa liar mengatakan bahwa pegunungan Mayu memberi perlindungan bagi beberapa gajah liar dan karenanya masyarakat setempat perlu berhati-hati saat bergerak di sekitar wilayah tersebut.
Seringkali gajah datang untuk memakan tanaman padi dengan biji-bijian di ladang dan tiba-tiba menyerang manusia ketika berhadapan dengan binatang.