REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Produk digital PT Telkom dengan umbrella brand Leap sepanjang tahun 2022, cukup agresif. Yakni, PaDI UMKM di bidang ekosistem e-Commerce serta Logee untuk jasa transportasi.
Langkah tersebut dinilai para pengamat ekonomi digital di tanah air, sudah pada jalur yg benar (on the track). Nur Islami Javad, Chief of DEF (Digital Startup, E-Commerce & Fintech) Lembaga Riset Telematika Sharing Vision mengatakan, akselerasi nyata dirasakannya bila melihat kinerja Leap Telkom sepanjang tahun lalu.
"Apabila mayoritas startup perlu 2 tahun untuk akselerasi tembus pasar dengan growth hacking yang signifikan, saya menilai Direktur Digital PT Telkom dan jajarannya sudah bisa persingkat itu menjadi kurang dari 2 tahun," ujar Nur Islami Javad yang akrab disapa Jeff, Rabu (4/1/2022).
Menurut Jeff, growth hacking semacam itu wajar terjadi karena Telkom tak terkendala modal kerja. Di sisi lain, strategi khas startup dengan membentuk Tribe Leader secara remote juga dilakukan oleh Telkom Leap.
"Setahu saya ada ratusan kawan-kawan penggiat startup Bandung yang direkrut untuk mendukung Leap, mereka direkrut memperkuat tim digital PT Telkom dengan posisi tetap di Bandung. Ada yang jadi programmer, agile scrum, product manager, macam-macam itu," papar Vice President Startup Bandung ini.
Kolaborasi juga, kata dia, terbuka kepada akademisi yang memiliki keahlian terkait seperti kecerdasan buatan dan big data. Pola kerjanya adalah koordinasi via layanan video conference dan sesekali rapat koordinasi secara luring.
Strategi aneka kolaborasi yang serba digital ini membuat Leap, produk digital PT Telkom, bisa cepat menyatu dalam platform ekosistem digital.
"Sebagai sebuah produk, Leap cepat jadi walau untuk jadi mesin duit tentu perlu waktu. Jangankan produk digital, produk konvensional pun tidak bisa langsung cetak banyak keuntungan, ada proses yang harus dilewati dulu," kata pria alumni Magister STBM ITB tersebut.
Danrivanto Budhijanto, pakar hukum teknologi informasi dari Unpad, mengatakan, Leap sebagai produk digital Telkom sudah on the track untuk sebuah produk digital. Sebab, kata dia, selain sesuai tren global operator telekomunikasi, pihaknya juga melihat ada spirit kehadiran BUMN sebagai agen pembangunan negeri.
"Nuansa kehadirannya menjadi agent of change dirasakan. Terutama dalam memperluas prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat, itu sudah dan terus dilakukan layanan digital PT Telkom," katanya.
Menurutnya, sebagai badan usaha milik negara, layanan inti yang memudahkan masyarakat Indonesia, wajib terus diberikan. Akan tetapi, inovasi layanan berupa produk digital harus simultan dilakukan sekalipun kompetisinya tidak mudah.
"Inovasi ini adalah mandatori ke badan usaha milik negara, yang dilakukan tak semata-mata agar mampu memberi profit perusahaan dan dividen negara, juga untuk terus menjaga daya saing BUMN," kata Staff Khusus Menkominfo 2014-2019 tersebut.