Rabu 04 Jan 2023 13:51 WIB

Pemkab Aceh Besar Terima Anugerah dari Kemenag

Pemkab Aceh Besar berkontribusi positif kepada pengembangan Pendidikan Agama Islam.

Ilustrasi pendidikan agama Islam di Aceh Besar.
Foto: Youtube
Ilustrasi pendidikan agama Islam di Aceh Besar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Besar karena dinilai berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan dan kebijakan positif bagi Pendidikan Agama Islam di madrasah di wilayah itu.

"Penghargaan ini merupakan apresiasi yang diberikan Kemenag RI kepada Pemkab Aceh Besar terhadap kontribusi dalam pengembangan dan menerbitkan kebijakan positif untuk Pendidikan agama Islam," kata Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar, Salman di Aceh Besar, kemarin.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Ke-77 Kemenag RI di Lapangan Sepakbola Indrapuri dengan inspektur upacara Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto.

Ia menjelaskan penghargaan dari Kementerian Agama RI melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Republik Indonesia, Muhammad Ali Ramdhani diserahkan kepada Pj Bupati Aceh Besar.

Dalam kesempatan itu Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto juga ikut menyerahkan piagam penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada ASN di jajaran Kankemenag Aceh Besar.

Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pj Bupati Aceh Besar mengatakan Peringatan Hari Amal Bakti Ke-77 Kemenag merupakan momentum untuk mengenal, memahami dan meresapi kehadiran lembaga tersebut.

"Kami mengajak seluruh ASN Kemenag untuk memperbaiki niat pengabdian dan pelayanan kepada umat. Jadikan peringatan HAB ini sekaligus sebagai penanda sejarah panjang pengabdian Kemenagdalam melayani seluruh umat beragama di Indonesia," katanya.

Ia menilai Kemenag telah terlihat berubah, di mana birokrasinya lebih lincah dan responsif. Transformasi digital mulai berjalan yang ditandai dengan kehadiran Pusaka Super Apps, aplikasi layanan Kemenag.

Beragam inovasi digital juga terus dilakukan, mulai pusat hingga daerah dalam upaya meningkatkan kualitas dan mendekatkan layanan kepada masyarakat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement