Rabu 04 Jan 2023 14:02 WIB

PM Serawak Imbau Penggunaan Media Sosial untuk Sebarkan Dakwah islam

Generasi muda Serawak diimbau manfaatkan media sosial untuk dakwah.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
 PM Serawak Imbau Penggunaan Media Sosial untuk Sebarkan Dakwah islam. Foto: Ilustrasi Anak dan Media Sosial (Medsos)
Foto: Pixabay
PM Serawak Imbau Penggunaan Media Sosial untuk Sebarkan Dakwah islam. Foto: Ilustrasi Anak dan Media Sosial (Medsos)

REPUBLIKA.CO.ID,KUCHING–Perdana Menteri Sarawak Tan Sri Abang Johari Openg mengaktakan bahwa penggunaan media sosial seperti Telegram dan WhatsApp harus diintensifkan sebagai platform lain untuk menyebarkan dan menyebarkan ide-ide Islam. Langkah ini disebutnya perlu, terutama kepada generasi baru.

Dia mengatakan dengan kemajuan teknologi komunikasi, jarak fisik tidak lagi menjadi penghalang untuk berkomunikasi. Sehingga hal ini harus memberikan banyak kesempatan untuk lebih mempromosikan nilai-nilai Islam.

Baca Juga

“Sudah bukan hal yang aneh lagi kita harus mengadopsi dan mengadaptasi (teknologi baru). Saya percaya dalam beberapa tahun dari sekarang, kita akan menggunakan hologram, yaitu metode futuristik menampilkan gambar menggunakan cahaya untuk membentuk objek 3D, dan saya memiliki pengalaman itu di Korea (selama kunjungan baru-baru ini),” katanya dilansir dari Malay Mail, Selasa (3/1/2023).

Imbauan itu dikatakannya saat membuka Sidang Umum Dewan Dakwah Islam Regional Asia Tenggara dan Pasifik (RISEAP) ke-19. Menurutnya, dengan kesinambungan tata kelola yang baik, RISEAP akan dapat memperluas jangkauannya melampaui 24 negara anggota saat ini dan meningkatkan keanggotaannya di tahun-tahun mendatang.

“Ada banyak kesempatan bagi orang-orang dari berbagai agama untuk berkumpul dan meningkatkan saling pengertian. Dibutuhkan kepercayaan diri dan keterbukaan untuk menjangkau dan mengambil langkah yang akan membawa kita bersama dengan mempromosikan pemahaman lintas agama dan bekerja sama dengan kelompok agama lain,” jelas Abang Johari.

RISEAP dibentuk pada 11 November 1980 dengan tujuan menyatukan negara-negara minoritas Muslim di kawasan.

Perdana Menteri pertama Malaysia, mendiang Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, menjabat sebagai presiden pertamanya dan presiden saat ini adalah Sarawak Yang Dipertua Negeri Tun Abdul Taib Mahmud, yang menggantikan Tunku Abdul Rahman pada tahun 1988. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement