Pengiriman Logistik Perkuat Ketahanan Pangan di Karimunjawa
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengunjungi KRI Makassar di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (4/1). KRI Makassar akan mengangkut BBM Pertamina dan bantuan beras Pemprov Jateng menuju Karimunjawa. | Foto: Bowo Pribadi
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejak lalu lintas penyeberangan dari dan ke Kepulauan Karimunjawa terhenti akibat gelombang tinggi, Jumat 23 Desember 2022 lalu, ketersediaan BBM di kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus menipis.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, untuk stok BBM hanya tersisa untuk dua hari ke depan. Pun demikian dengan ketersediaan sejumlah bahan pangan, akibat terganggunya pasokan beberapa komoditas yang harus didatangkan dari Jepara.
Sampai dengan hari ini, di Karimunjawa juga membutuhkan langkah-langkah untuk mengamankan stok bahan pangan sebagai dampak terhambatnya pasokan, yang sudah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.
“Maka, bantuan beras Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang bakal dikirimkan bersamaan dengan BBM ke Karimunjawa ini, salah satunya juga untuk mengaman pasokan,” ungkap perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jepara, Diyar Susanto di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (4/1/2023).
Dengan bantua beras mencapai tujuh ton dari Pemprov Jateng serta bantuan 400 paket sembako dari BPBD Jateng ini, jelasnya, akan mampu menambah keamanan stok pangan di Karimunjawa. “Paling tidak untuk ketahanan stok hingga sepekan ke depan masih cukup aman,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, secara umum situasi di kepulauan Karimunjawa masih sangat kondusif, meskipun cuaca buruk dan gelombang tinggi masih menghambat lalu lintas penyeberangan dan distribusi melalui jalur laut. “Masyarakat di sana sudah jamak menghadapi situasi sulit akibat cuaca yang tak bersahabat seperti ini,” tambah Diyar.
Terkait dukungan logistik ketahanan pangan ini, Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan laporan dari Pemkab Jepara harga beras di Karimunjawa sudah mencapai Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram.
Makanya, kata gubernur, bantuan yang akan dikirim ke Karimunjawa dengan KRI Makassar ini berasal dari banyak sektor. Mulai dari Pertamina Patra Niaga, PLN, Pemprov Jateng, serta bantuan dari BPBD Provinsi Jateng.
Rinciannya, Pertamina mengirimkan 100 kilo liter (KL) BBM jenis Pertalite 30 KL, Bio Solar 65 KL, dan Dexlite 5KL. Sementara dari PLN mengirimkan lima unit Genset Statis dan dua unit Genset Crane.
“Selain itu juga ada beras tujuh ton dari Pemprov Jateng serta 400 paket sembako dari BPBD,” katanya, saat meninjau KRI Makassar.
Selain itu, untuk mengantisipasi situasi cuaca yang masih tak pasti dan prediksi BMKG terkait gelombang tinggi, gubernur akan terus koordinasi dengan KSAL agar KRI Makassar-590 bisa standby di Jateng untuk beberapa waktu ke depan.
Jika hitung-hitungan BMKG cuaca dengan angina kencang mulai berpindah ke laut bagian selatan. “Mudah-mudahan yang utara nanti berangsur-angsur normal lagi. Kalau sudah normal maka KRI nanti bisa pulang jadi sifatnya situasional,” tambah gubernur.