REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengecam negara-negara yang ikut campur tangan dalam urusan negaranya. Protes keras ini disampaikan dalam pidato untuk menandai Hari Kemerdekaan Myanmar ke-75.
Mengacu pada tekanan internasional, Min Aung Hlaing mengecam gangguan dari negara dan organisasi yang ikut campur dalam urusan dalam negeri Myanmar. Namun, dia berterima kasih kepada pihak-pihak yang secara positif mau bekerja sama, seperti China, India, dan Thailand.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa negara dan organisasi internasional dan regional serta individu yang secara positif bekerja sama dengan kami di tengah semua tekanan, kritik, dan serangan," katanya.
Negara Asia Tenggara itu menghadapi isolasi internasional dan sanksi yang dipimpin oleh Barat. Kecaman kerasa muncul usai militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah yang dipilih secara demokratis yang dipimpin Aung Sang Suu Kyi hampir dua tahun lalu.