Rabu 04 Jan 2023 17:06 WIB

Masalah Kesehatan Mental Muslim AS Meningkat Selama 2022

Hampir delapan persen Muslim melaporkan upaya bunuh diri dalam hidup mereka.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Unjuk rasa menolak kebijakan Trump yang melarang pendatang muslim ke Amerika di Manhattan, New York City, Masalah Kesehatan Mental Muslim AS Meningkat Selama 2022
Foto: Stephanie Keith/Reuters
Unjuk rasa menolak kebijakan Trump yang melarang pendatang muslim ke Amerika di Manhattan, New York City, Masalah Kesehatan Mental Muslim AS Meningkat Selama 2022

REPUBLIKA.CO.ID, DEARBORN -- Komunitas Muslim di kota Dearborn, Michigan, AS menghadapi masalah kesehatan mental yang semakin meningkat. Sebab, polisi yang bermitra dengan pekerja sosial melakukan sejumlah rekor kesehatan mental pada 2022.

Per 21 Desember 2022, petugas di Dearborn menanggapi lebih dari 1.000 panggilan darurat kesehatan mental sepanjang tahun, meningkat 31 persen dari tahun sebelumnya. Di Dearborn, rumah bagi salah satu komunitas Muslim terbesar di AS dan juga dikenal sebagai ibu kota Amerika Arab, masalah kesehatan mental diperparah karena stigma yang sering melingkupi penyakit mental di komunitas Muslim.

Baca Juga

"Anda memiliki tantangan di semua budaya, termasuk stigma tentang kesehatan mental dan penolakan untuk membicarakannya, tetapi ada beberapa hal yang sangat menonjol dalam budaya Muslim," kata Presiden Institut Kesehatan Mental Muslim, Harnada Hamid Altalib, dilansir Middle East Eye, Rabu (4/1/2023).

Altalib menambahkan, jika seseorang merupakan imigran dan tidak berada di negara asalnya, maka ia memiliki kecenderungan untuk tidak percaya pada sistem. "Ada keengganan untuk menemui dokter. Khusus untuk Muslim, ada kekhawatiran tentang Islamofobia dalam sistem tersebut," kata dia.

Di sisi lain, Polisi Dearborn, Departemen Kesehatan Masyarakat kota, dan Pusat Komunitas Arab untuk Layanan Ekonomi dan Sosial (Access) telah bekerja sama untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang mempengaruhi kota. Bulan lalu, Access memulai program menggunakan pekerja sosial di dalam departemen kepolisian untuk menanggapi panggilan darurat terkait kesehatan mental.

Di seluruh AS, komunitas sedang memperdebatkan cara memperbaiki sistem perawatan kesehatan mental mereka dan beberapa advokat komunitas mengatakan polisi tidak siap untuk menanggapi keadaan darurat terkait kesehatan mental. Di Amerika Serikat, bunuh diri adalah penyebab utama kematian.

Pada 2020, diperkirakan 12,2 juta orang dewasa Amerika serius memikirkan bunuh diri dan 3,2 juta merencanakan percobaan bunuh diri; dan 1,2 juta percobaan bunuh diri, data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menunjukkan.

Jumlahnya meningkat pada tahun berikutnya, di mana terdapat sekitar 23 kematian akibat bunuh diri untuk setiap 100.000 pria, dibandingkan dengan sekitar enam kematian untuk setiap 100 ribu wanita. Meskipun ada sedikit data yang melihat tingkat bunuh diri di komunitas Muslim-Amerika, para ahli mengatakan jumlahnya tinggi.

Dalam studi 2021 yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association, hampir delapan persen Muslim melaporkan upaya bunuh diri dalam hidup mereka, dibandingkan dengan enam persen umat Katolik, lima persen Protestan, dan 3,6 persen responden Yahudi.

Pakar kesehatan mental sebelumnya mengatakan kepada MEE bahwa meskipun ada stigma dalam mencari bantuan di setiap komunitas, hal itu sangat akut di kalangan Muslim, dengan masalah kesehatan mental.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement