Rabu 04 Jan 2023 20:40 WIB

UMKM Perlu Lakukan Transformasi Digital dalam Kembangkan Bisnis

UMKM perlu belajar teknologi komputasi awan atau cloud.

Peserta pameran merapikan produk yang dipamerkan pada acara UMKM Merah Putih 2022 di Jakarta, Selasa (29/11/2022). Bazzar yang diikuti oleh ribuan UMKM yang sebagaian besar binaan dari Rumah BUMN, Kemenkop UKM dan instansi lainnya tersebut berlangsung secara hybrid mulai dari 28 November hingga akhir tahun 2022. Event tahunan ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika
Peserta pameran merapikan produk yang dipamerkan pada acara UMKM Merah Putih 2022 di Jakarta, Selasa (29/11/2022). Bazzar yang diikuti oleh ribuan UMKM yang sebagaian besar binaan dari Rumah BUMN, Kemenkop UKM dan instansi lainnya tersebut berlangsung secara hybrid mulai dari 28 November hingga akhir tahun 2022. Event tahunan ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta (ANTARA) - Praktisi bisnis dari SAP Indonesia Rian A Sagara mengatakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu melakukan transformasi digital untuk mengembangkan bisnis.

"Sehingga, dapat beradaptasi dan berinovasi terhadap perkembangan teknologi," ujar Rian di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Dia menjelaskan implementasi teknologi komputasi awan atau cloud memberi banyak manfaat bagi UMKM, seperti meningkatkan produktivitas secara efektif dan efisien, menumbuhkan kolaborasi antar-tim, serta memberi keamanan dan transparansi data.

"Dengan proses yang lebih efisien, bisnis akan menjadi lebih cerdas dan berkelanjutan," jelas Rian yang juga Industry Business Architect SAP Indonesia itu.

Bahkan, dalam konferensi G20 di Bali pada November 2022, transformasi digital menjadi salah satu topik bahasan. Hal itu tertuang dalam Deklarasi Bali poin 25 dan 26, yang mana perkembangan teknologi menjadi kunci utama pemulihan dan pemberdayaan di berbagai sektor, salah satunya ekonomi.

Pengembangan kemampuan dan literasi digital dibutuhkan untuk mendukung percepatan perkembangan bisnis untuk dapat membangun suatu ekosistem bisnis yang efisien serta mendatangkan dan membuka kesempatan baru ekonomi masa depan.

Transformasi digital yang dilaksanakan secara bertahap di Indonesia, salah satunya memanfaatkan sistem komputasi awan untuk memungkinkan efektifitas kerja dan mengurangi biaya bisnis.

?Biaya operasional pun lebih efisien, karena lebih fleksibel, layanan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, tidak perlu memiliki dan memperkirakan kebutuhan infrastruktur domestik seperti server. Dengan menggunakan komputasi awan, sumber daya bisa dialokasikan ke kebutuhan lain agar efisiensi operasional perusahaan semakin meningkat, termasuk UMKM bisa lebih fokus pada bisnis,? kata Rian.

Tersimpannya data di cloud tersebut, menyebabkan seluruh dokumen tetap aman ketika terjadi bencana atau hal-hal di luar dugaan. Hal itu juga memungkinkan karyawan bekerja secara jarak jauh, karena data dapat diakses dari mana dan kapan saja.

Meski demikian, terdapat hal yang sering menjadi perhatian dalam implementasi teknologi itu, yaitu keraguan terkait keamanan. Namun, perkembangan terus dilakukan oleh penyedia layanan cloud untuk mendukung keamanan siber, didukung dengan kerangka keamanan yang sesuai dengan standar kepatuhan, regulasi, dan manajemen risiko untuk menciptakan kepercayaan data, keamanan dan perlindungan privasi.

"Kami terus mendorong pola pikir penggunaan teknologi secara aman di sepanjang rantai pengguna. Dengan demikian, proses transformasi digital melalui pengembangan dan transisi menuju layanan berbasis cloud lebih aman," imbuh Rian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement