REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Cara terbaik mengadukan segala keluh-kesah adalah hanya kepada Allah SWT, sebagaimana Nabi Muhammad SAW mengeluhkan perbuatan kaumnya kepada Allah azza wajalla.
Kadang kala, ketika seseorang berkeluh kesah kepada orang lain, hal itu tidak memberikan jalan keluar, justru membuka masalah baru atau memberatkan orang lain. Sedangkan Allah SWT pasti memberikan jalan keluar ketika kita meminta kepada-Nya.
Seorang Muslim yang baik tidak akan mengeluhkan takdir Allah SWT kepada manusia. Sebab dia mengetahui itulah takdir yang diberikan Rabb yang Mahamengasihi. Ada hikmah yang tersembunyi dari takdir itu yang akan berakhir dengan kebahagiaan.
Sifat keluh kesah pada diri manusia, sesungguhnya akan dapat terobati dan terkurangi, bahkan energi negatif dari sifat keluh kesah bisa diubah menjadi energi positif, manakala seseorang mampu melakukan delapan hal yang ditawarkan Alquran dalam surat al-Maarij ayat 23-34.
Pertama, selalu melanggengkan sholat. Dalam kondisi dan situasi apa pun, mereka selalu melakukan sholat.
الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ “Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.” (QS Al-Maarij ayat 23)
Kedua, menyisihkan sebagian harta yang dia miliki untuk ditasarufkan kepada yang berhak menerima.
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ “Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu.” (Q Al-Maarij ayat 24)
Ketiga, senantiasa percaya terhadap hari pembalasan, pada dirinya tidak ada rasa dendam, rasa iri dengki, walaupun dizalimi oleh orang lain. Karena dia yakin bahwa akan ada hari pembalasan di mana orang yang baik akan dibalas dengan kebaikan, begitu juga sebaliknya.
وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ “Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan.” (QS Al-Maarij ayat 26)
Keempat, tidak pernah takut kecuali kepada Allah SWT. Dengan takut kepada Allah, dapat mendorong manusia untuk meningkatkan amal ibadah kepada-Nya dan selalu menghindar dari segala macam perbuatan maksiat dan dari berbagai bencana yang akan mengakibatkan kemurkaan Allah SWT.
وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ “Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.” (QS Al-Maarij ayat 27)
Kelima, senantiasa menjaga kemaluannya.
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya.” (QS Al-Maarij ayat 29)
Baca juga: Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya
Keenam, selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya.
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS Al-Maarij ayat 32)
Ketujuh, selalu bersaksi dengan adil.
وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ “Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.” (QS Al-Maarij ayat 33)
Kedelapan, selalu menghiasi kehidupannya dengan sabar dan shalat sebagai penolong. Sabar dan salat ini merupakan kunci keberhasilan hidup di dunia. Rasulullah SAW mengajari kita untuk tidak mengadu permasalahan hidup ini kepada orang lain, tetapi mengadulah seluruh permasalahan kita dengan kesabaran kepada Allah SWT.
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ “Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS Al-Maarij ayat 34)