Kamis 05 Jan 2023 10:36 WIB

Indonesia Kutuk Kunjungan Itamar Ben-Gvir ke Kompleks Al-Aqsa

Kunjungan itu merupakan provokasi yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 Polisi Israel mengamankan kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh Muslim sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 3 Januari 2023. Itamar Ben-Gvir, seorang ultranasionalis Menteri Kabinet Israel , mengunjungi tempat suci Yerusalem pada hari Selasa untuk pertama kalinya sejak menjabat dalam pemerintahan baru sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu minggu lalu. Kunjungan tersebut dilihat oleh warga Palestina sebagai provokasi.
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Polisi Israel mengamankan kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh Muslim sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 3 Januari 2023. Itamar Ben-Gvir, seorang ultranasionalis Menteri Kabinet Israel , mengunjungi tempat suci Yerusalem pada hari Selasa untuk pertama kalinya sejak menjabat dalam pemerintahan baru sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu minggu lalu. Kunjungan tersebut dilihat oleh warga Palestina sebagai provokasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (3/1/2023) lalu. Tindakan tersebut dinilai provokatif yang dapat memicu kekerasan menerus di wilayah tersebut.

"Indonesia mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel ke komplek Masjid Al-Aqsa. Kunjungan tersebut merupakan provokasi yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Kamis (5/1/2023).

Indonesia kemudian menegaskan ke Israel untuk menghormati status quo yang telah disepakati bersama. Indonesia juga menyerukan agar menghindari aksi dan provokasi yang mencederai tempat-tempat suci di Yerusalem,

Dalam hal ini, Indonesia juga menyerukan PBB desak Israel agar tidak selalu menimbulkan perbuatan yang memicu ketegangan di kawasan tersebut. "Indonesia menyerukan masyarakat internasional khususnya PBB untuk terus mendesak Israel menghentikan segala tindakan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keamanan di Kawasan," kata pernyataan Kemenlu.

"Indonesia menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina - Israel berdasarkan prinsip "Two State Solution" sesuai parameter yang disepakati secara internasional," tukas pernyataan tersebut.

Untuk pertama kalinya usai menjabat sebagai menteri keamanan nasional Israel, Itamar Ben-Gvir mengunjungi kompleks Al-Aqsa dengan dikawal oleh sekelompok polisi Israel. Palestina menuding kunjungan tersebut merupakan upaya untuk mengubah status quo Al-Aqsa.

Kalangan ekstremis Yahudi di Israel kerap menyuarakan keinginannya agar diberikan akses beribadah di sekitar Al-Aqsa. Mereka meyakini Al-Aqsa berdiri di atas reruntuhan kuil Yahudi kuno.

Itamar Ben-Gvir tetap mendatangi kompleks tersebut meski mendapat peringatan dari pihak manapun termasuk kelompok Hamas. "Jika Hamas berpikir ia dapat menghalangi saya dengan ancaman, mereka harus memahami bahwa waktu telah berubah. Ada pemerintahan di Yerusalem. Temple Mount (istilah yang digunakan Yahudi untuk merujuk Al-Aqsa) terbuka untuk umum,” tulis Ben-Gvir lewat akun Twitter pribadinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement