REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membicarakan ihwal calon wakil presiden (cawapres) yang disebutnya dapat menjadi kunci terbentuknya koalisi. Hal tersebutlah yang menjadi penilaian PDIP dalam membangun kerja sama politik dengan partai politik lain.
"Titik temu dari approval rating terhadap elektoral calon-calon wakil presiden tentu saja nanti akan menjadi suatu kunci di dalam membangun koalisi setelah capres itu ditetapkan oleh partai," ujar Hasto dalam diskusi yang digelar Indikator Politik Indonesia, Rabu (4/1/2023).
Cawapres yang menjadi kunci terbentuknya koalisi terbukti dari pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Saat itu, Joko Widodo memilih KH Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya dan disepakati oleh partai politik koalisinya.
"dengan demikian, di luar aspek-aspek elektoral dari calon-calon wakil presiden nanti menunjukkan bahwa peran wakil presiden itu lebih banyak sebagai pemersatu di dalam membangun kohesivitas partai-partai yang bekerja sama dalam koalisi itu," ujar Hasto.
Adapun sebelumnya, ia mengatakan bahwa pihaknya siap menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Terkait Pilpres, Megawati Soekarnoputri disebutnya akan mengumumkan calon presiden (capres) dari PDIP pada 2023.
"Ibu Mega telah memutuskan untuk rencana mengumumkan calon presiden pada tahun 2023. Jadi itu bocoran yang saya sampaikan bahwa capres dari PDI Perjuangan bocorannya akan diumumkan pada tahun 2023," ujar Hasto.
Jelasnya, capres dari PDIP harus mampu melanjutkan nafas kepemimpinan perjuangan dari Soekarno. Serta, melanjutkan keberhasilan dari Megawati dan Joko Widodo (Jokowi).
"Bahwa calon tersebut telah dipersiapkan secara matang untuk mampu menjadi seorang pemimpin yang dapat memikul tanggung jawab bagi masa depan," ujar Hasto.
PDIP juga dipastikannya akan berkoalisi untuk menghadapi Pilpres 2024. Ia mengungkapkan, jajaran DPP partainya terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain yang kerap tak diungkapkan ke publik.
"Kerja sama itu suatu keniscayaan, jadi kami akan melakukan kerja sama itu, komunikasi politik terus-menerus dilakukan untuk membangun kerja sama politik yang sehat, yang senafas dengan kehendak rakyat," ujar Hasto.