REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyebut kemungkinan reshuffle atau perombakan menteri jajaran Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan pada Januari ini. Ia pun meminta masyarakat untuk menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait reshuffle ini.
"Mungkin Januari ini," ujar Ali Ngabalin kepada wartawan, Kamis (5/1).
Ngabalin pun mengingatkan agar menteri yang terkena reshuffle nantinya tak marah jika harus diganti. "Kalau nanti ada menteri yang diganti harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal anda dipilih. Jangan marah, jangan dongkol karena waktu anda sudah sampai di sini saja," ujarnya.
Ia juga meminta para menteri tetap berterima kasih kepada Jokowi karena telah ditunjuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.
"Tetap dan harus berterima kasih pada Presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," kata dia.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi beberapa kali memberi isyarat dan meminta masyarakat untuk menunggu perombakan kabinet yang akan dilakukannya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputi pun telah menugaskan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk bertemu Jokowi. Pertemuan tersebut terjadi Istana, pada Senin (2/1) pukul 14.30 WIB atau pada hari yang sama ketika Jokowi mengisyaratkan segera ada reshuffle. Dalam pertemuan itu, Hasto mengakui, ada pembicaraan rahasia yang tak bisa disampaikan ke publik.
“Ya rahasia, namanya ditugaskan. Kan kita ketemu dengan Presiden Jokowi sifatnya very very strictly confidential,” ujar Hasto, Selasa (3/1).
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengingatkan kepada seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk menyukseskan dua tahun terakhir pemerintahan Presiden Jokowi. Dia menyebut terdapat sejumlah menteri yang perlu dievaluasi kinerjanya.
“Yes, (reshuffle) keniscayaan, kalau menurut saya, itu pasti. Tentang kapan? Ya itu jangan bertanya kepada saya. Ya biasanya Rabu Pon, setiap bulan ada Rabu Pon, jadi kita tunggu saja,” ujar Djarot.
Secara khusus, Djarot menyoroti kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar yang merupakan mitra koalisinya. Keduanya diketahui merupakan kader Partai Nasdem. Menurut dia, seharusnya keduanya mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Dari Partai Nasdem sendiri, saat ini ada tiga menteri yang duduk di jajaran kabinet Jokowi dan Ma'ruf Amin. Ketiganya yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.