REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan pembangunan kembali rumah di terdampak gempa Cianjur harus tahan gempa. Ini disampaikan Ma'ruf di sela peninjauan penanganan pascagempa Cianjur di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
"Rumah yang tidak direlokasi di tempat yang lama itu dibangun oleh pemilik dan boleh dibangun oleh pemerintah dengan dana yang ada, tetapi konstruksinya harus dengan konstruksi yang tahan gempa," ujar Ma'ruf dikutip pada Kamis (5/1/2023).
Sedangkan, masyarakat yang tinggal di wilayah patahan atau episentrum gempa Cianjur harus direlokasi. Ma'ruf menegaskan, wilayah patahan harus dikosongkan.
"Dan yang di daerah patahan apa istilahnya itu patahan episentrum gempa, itu dilakukan relokasi salah satu tempat relokasinya di Desa Sirnagalih ada 200 unit," ujarnya.
Langkah ini sebagai antisipasi jika terjadi gempa bencana di masa mendatang. Meski begitu, Ma'ruf berharap tidak ada lagi gempa di wilayah Cianjur.
"Mudah-mudahan tidak ya, tetapi wilayah disini yang direlokasi wilayahnya aman dari gempa," kata Ma'ruf.
Bupati Cianjur Herman Suherman yang turut mendampingi Wapres, menuturkan, telah menerima rekomendasi dari BMKG pada pekan sebelumnya. Menurut BMKG, ada tiga kecamatan yang masuk dalam zona rawan gempa bumi karena berada pada lokasi episentrum. Herman mengatakan jumlah nya di bawah angka seribu.
"Bahwa yang relokasi ini kan ada di episentrum gempabumi. Yang mana kami baru legalnya menerima baru di minggu-minggu kemarin. Data sudah masuk. Ada tiga kecamatan yang masuk episentrum. Di minggu ini atau minggu depan akan kita adakan sosialisasi. Ada di bawah seribu,” ujarnya.
Setelah mendapat rekomendasi dari BMKG, pihak Pemerintah Kabupaten Cianjur akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus menentukan siapa saja yang harus direlokasi dan siapa yang boleh membangun kembali rumahnya insitu. Nantinya pada kesempatan itu pula, Pemerintah Kabupaten Cianjur juga akan menuntaskan penyerahan dana stimulan kepada masyarakat untuk pembangunan rumah insitu.
"Kita sudah putuskan data ini dari BMKG yang datanya sudah diterima oleh pemerintah daerah. InshaAllah minggu depan kita akan sosialisasi langsung tanda tangan. Langsung secara bertahap akan kita masukkan ke sini (relokasi)," kata Herman.