Kamis 05 Jan 2023 13:28 WIB

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Warga Pesisir Kabupaten Lebak Diimbau Waspada

Masyarakat di sekitar pantai selatan diminta waspada erupsi Krakatau.

Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi.
Foto: PVMBG
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat pesisir pantai agar waspada dan hati-hati setelah terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda. "Kami sudah sampaikan masyarakat yang tinggal di sekitar pantai selatan agar meningkatkan waspada erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faizal saat dihubungi, Kamis (5/1/2023).

Peringatan kewaspadaan erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut, karena lokasi gunung itu berada di Perairan Selat Sunda bagian utara, sedangkan pesisir Kabupaten Lebak berada di Selat Sunda bagian selatan. Oleh karena itu, BPBD Lebak mengimbau masyarakat pesisir selatan agar meningkatkan kewaspadaan erupsi Gunung Anak Krakatau guna menghindari kecelakaan Gunung berapi yang ada di Selat Sunda bagian utara.

Baca Juga

Meski BPBD setempat belum menerima surat peringatan kewaspadaan dini dari Badan Geologi Kementerian ESDM adanya erupsi Gunung Anak Krakatau. Namun, alangkah baiknya tetap agar warga waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan.

”Kami minta warga pesisir mematuhi petugas untuk keselamatan," katanya.

Ia mengatakan, erupsi Gunung Anak Krakatau mulai terjadi Kamis pukul 00.13 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Sebelumnya juga Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Rabu pukul 15.00 WIB sebanyak dua kali letusan dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 3.000 meter dari atas puncak dan erupsi terekam di alat seismogram dengan amplitudo maksimum 65 milimeter dengan berdurasi selama 1 menit 37 detik.

"Kami minta masyarakat agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement