Kamis 05 Jan 2023 13:31 WIB

Kiev Prediksi Jumlah Korban Jiwa dari Rusia akan Bertambah Puluhan Ribu

Dalam 4-5 bulan tentara Rusia mungkin akan kehilangan 70 ribu orang

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke posisi Rusia di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Jumat, 16 Desember 2022.
Foto: AP/LIBKOS
Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke posisi Rusia di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Jumat, 16 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Di Kongres Amerika Serikat (AS) bulan lalu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan puluhan miliar dolar bantuan AS ke Ukraina sejak invasi Rusia bukan amal tapi investasi pada keamanan dunia. Saat ini Washington sedang mempersiapkan paket senjata baru ke Kiev.

Paket bantuan yang akan diumumkan beberapa hari ke depan akan menambah 21,3 miliar dolar bantuan keamanan AS untuk Ukraina sejauh ini. AS meningkatkan kapabilitas senjata Ukraina dengan mengirimkan rudal panggul Stinger dan rudal anti-tank Javelin, sistem roket HIMARS dan rudal darat-ke-udara NASAMS.

Baca Juga

Saat Zelenskyy berkunjung AS berjanji mengirim sistem rudal Patriot untuk menghalau rudal dan drone Rusia. Di RBC Ukraine, pejabat dari seksi intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina Andriy Cherniak mengatakan Kiev memprediksi Rusia tidak akan menghentikan serangannya pada tahun ini meski banyaknya korban jiwa.

"Berdasarkan perkiraan intelijen militer Ukraina, dalam empat sampai lima bulan tentara Rusia mungkin akan kehilangan 70 ribu orang dan pemimpin pendudukan (Rusia) sudah siap dengan kehilangan sebanyak itu," kata Cherniak, Kamis (5/2/2023).

"(Pemimpin Rusia) paham mereka akan mengalami kerugian tapi mereka tidak berencana mengakhiri perang," tambahnya.

Dalam memberikan sinyal pada Barat bahwa Rusia tidak akan mundur dari Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan kapal frigat ke Laut Atlantik. Frigat itu dilengkapi rudal jelajah hipersonik generasi baru yang dapat melaju lebih kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Ukraina mengatakan dalam 24 jam terakhir Rusia meluncurkan tujuh serangan rudal, 18 serangan udara dan lebih dari 85 serangan dari sistem roket multi-peluncuran ke infrastruktur sipil di Kota Kramatorsk, Zaporizhzhia dan Kherson. Rusia membantah sengaja menyerang sipil.

Deputi Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan Rusia akan terus membentuk unit serangan tambahan dan fokus untuk merebut kembali Bakhmut dan kota-kota lain di utara Donetsk.

Dalam unggahannya di aplikasi kirim pesan Telegram, Malyar mengutip direktorat intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina. Ia menulis kerugian besar yang dialami Rusia kemungkinan besar mendorong Rusia mengumumkan mobilisasi parsial kedua pada kuartal pertama tahun ini.

Rusia menggelar invasi yang mereka sebut "operasi militer khusus" ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Moskow mengatakan serangan itu untuk kepentingan keamanannya sendiri dan melindungi pengguna bahasa Rusia. Ukraina dan Barat menuduh Rusia menggelar perang tanpa provokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement