Kamis 05 Jan 2023 13:59 WIB

BNPB akan Terjunkan 2.500 Personel untuk Bersihkan Puing Gempa Cianjur

BNPB akan fokus satu bulan atau 40 hari untuk bersihkan puing-puing rumah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Seorang warga menyelamatkan barang-barang dari rumahnya yang rusak, (ilustrasi). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan pembersihan puing rumah terdampak gempa Cianjur selesai dalam waktu 40 hari.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Seorang warga menyelamatkan barang-barang dari rumahnya yang rusak, (ilustrasi). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan pembersihan puing rumah terdampak gempa Cianjur selesai dalam waktu 40 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan pembersihan puing rumah terdampak gempa Cianjur selesai dalam waktu 40 hari, sehingga pembangunan kembali rumah yang hancur dapat segera dilakukan. Rencananya sebanyak 2.500 personel gabungan akan dilibatkan dalam kegiatan ini.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, setelah pembersihan selesai, maka warga dapat membangun kembali rumahnya di lokasi yang sama atau insitu, khususnya bagi mereka yang telah mendapat rekomendasi untuk tidak harus direlokasi.

Baca Juga

"Fokus satu bulan atau 40 hari terakhir ini kita bersihkan puing-puing rumah. Sekarang yang sudah dibersihkan ini hampir seribu rumah. Nanti begitu sudah bersih, secara paralel akan dibangun kembali rumah-rumah yang tidak relokasi. Yang insitu, yang tidak harus pindah,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Kamis (5/1/2022).

Suharyanto mengatakan pemerintah telah membentuk satgas khusus yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Kementerian PUPR dan lembaga terkait lainnya berjumlah 2.500 personel dalam proses pembersihan puing hingga pembangunan rumah kembali. Sampai hari ini, seluruh personel itu terus membantu masyarakat membersihkan puing.

"Akan dilaksanakan oleh  masyarakat sendiri dibantu TNI, Polri. Sudah ada satgas berjumlah 2.500 orang. Tiap hari membantu masyarakat membersihkan puing,” kata Suharyanto.

Selain personel, pemerintah juga telah mengerahkan lebih dari 40 alat berat untuk mempercepat proses pembersihan puing di 16 kecamatan. Hal itu dilakukan karena pembersihan puing rumah dan bangunan yang hancur tidak dapat dilakukan tanpa alat berat.

"Menggunakan alat berat. Puing kan tidak bisa hanya pakai tangan. Alat berat per hari ini sudah ada sebanyak 40 alat berat tersebar di 16 kecamatan,” jelas Suharyanto.

Suharyanto menjelaskan, Pemerintah saat ini juga tengah menggarap pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di dua titik, yakni di Desa Sirnagalih dan Desa Murnisari. Dua lokasi relokasi itu diperuntukkan bagi warga yang memang mendapat rekomendasi harus direlokasi.

Untuk Hunian Tetap (Huntap) Relokasi Tahap I di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, dibangun dengan masterplan 200 unit. Progres per tanggal 3 Januari 2023 ada 188 unit lokasi siap bangun, 164 unit RISHA terinstal lengkap, 164 unit tertutup atap dan 91 unit selesai 100 persen.

Sementara itu Pemerintah juga membangun Huntap Relokasi Tahap II di Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, dengan masterplan 151 unit. Progres hingga hari ini sudah ada 43 unit lokasi siap bangun, 14 unit RISHA terinstal lengkap dan 4 unit tertutup atap.

Dalam menentukan wilayah insitu dan wilayah mana yang harus direlokasi, pemerintah telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam kaitan pemetaan zona kerawanan bencana gempabumi.

"Bagi masyarakat yang tinggal di daerah episentrum gempabumi atau daerah patahan yang dapat berpotensi memicu gempabumi, maka tidak boleh membangun kembali rumah di wilayah itu dan harus relokasi. Namun apabila wilayah masih aman dari potensi risiko dampak gempabumi, maka akan diperbolehkan membangun kembali di lokasi yang sama," ujarnya.

Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman menuturkan bahwa pihaknya telah menerima rekomendasi dari BMKG pada pekan sebelumnya. Menurut BMKG, ada tiga kecamatan yang masuk dalam zona rawan gempabumi karena berada pada lokasi episentrum. Herman mengatakan jumlah nya di bawah angka seribu.

"Bahwa yang relokasi ini kan ada di episentrum gempabumi. Yang mana kami baru legalnya menerima baru di minggu-minggu kemarin. Data sudah masuk. Ada tiga kecamatan yang masuk episentrum. Di minggu ini atau minggu depan akan kita adakan sosialisasi. Ada di bawah seribu,” ujarnya.

Setelah mendapat rekomendasi dari BMKG, pihak Pemerintah Kabupaten Cianjur akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus menentukan siapa saja yang harus direlokasi dan siapa yang boleh membangun kembali rumahnya insitu. Nantinya pada kesempatan itu pula, Pemerintah Kabupaten Cianjur juga akan menuntaskan penyerahan dana stimulan kepada masyarakat untuk pembangunan rumah insitu.

"Kita sudah putuskan data ini dari BMKG yang datanya sudah diterima oleh pemerintah daerah. InshaAllah minggu depan kita akan sosialisasi langsung tanda tangan. Langsung secara bertahap akan kita masukkan ke sini (relokasi),” tutup Herman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement