REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Setelah terjebak dalam situasi perang, invasi, dan ketidakstabilan, kini Irak resmi menjadi tuan rumah kejuaraan Piala Teluk yang diikuti oleh delapan negara.
Kejuaraan dua tahunan ini diklaim sebagai titik balik persepakbolaan Irak. Bahkan, para pejabat sepak bola dan pemerintah menyambut dengan antusias gelaran Piala Teluk tersebut.
"Ini merupakan langkah maju untuk mempertahankan posisi normal Irak di bidang olahraga, budaya, dan masyarakat. Hal ini juga jadi pesan ke seluruh dunia bahwa kita mampu," kata Gubernur Basra, Assad Al Eidani menegaskan dilansir Associated Press, Kamis (6/1/2023).
Hajatan sepak bola sempat mati suri di negeri berjuluk 1001 malam tersebut. Tercatat, dalam dua dekade terakhir hanya ada dua pertandingan kualifikasi yang terjadi saat menjamu timnas Yordania di Erbil pada 2011 dan Hong Kong yang berlaga di Basra delapan tahun kemudian.
Semua laga yang melibatkan timnas Irak harus dimainkan di negara-negara seperti Yordania, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA).
Saat ini, publik pecinta kulit bundar Irak bersorak. Mereka akan menyambut kemeriahan pesta olahraga sepak bola mengingat ibu kota Baghdad resmi menjadi tuan rumah Piala Teluk yang akan berlangsung mulai Jumat (6/1/2023) pertama kalinya sejak 1979 silam.
Perdana Menteri Irak, Mohamed Shia al-Sudani menekankan pentingnya acara tersebut setelah kunjungan ke Basra untuk meninjau fasilitas stadion.
Sedangkan pejabat Asosiasi Sepak Bola Irak, Haider Aufi berharap Irak dapat mengambil inspirasi dari negara tetangga Qatar yang sukses dalam menyelenggarakan Piala Dunia 2022 musim dingin kemarin.
"Olahraga telah menjadi salah satu aktivitas paling penting di dunia, mentransmisikan budaya dan peradaban melalui penyelenggaraan turnamen dan kompetisi, dan inilah yang kami saksikan dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar," sambung Aufi.
Meski demikian Aufi menegaskan Irak tidak akan mencontoh timnas Qatar menyoal teknis di atas lapangan. Sang Singa Mesopotamia berambisi untuk tampil garang di depan para lawan.
Dua stadion di Irak akan digunakan termasuk Stadion Olimpiade Al-Minaa yang berkapasitas 30 ribu kursi. Sementara tim nasional dari delapan negara dikabarkan mulai akan berkumpul di kota pelabuhan selatan Basra, Irak pada hari ini waktu setempat.