REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pembangunan sky bridge atau jembatan antara Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang terus berlanjut sejak dimulai Oktober 2022. Jembatan sepanjang 200 meter tersebut diharapkan bisa dituntaskan tahun ini.
Pembangunan sky bridge tersebut dilakukan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Double Track Bogor-Sukabumi BTP Bandung, David Sudjito, progres pembangunannya sudah mencapai sekitar 20 persen. “Direncanakan selesai di 2023, sekitar Juni atau Agustus,” kata David, saat ditemui Republika di Kota Bogor, Kamis (5/1/2023).
David menjelaskan, sky bridge merupakan fasilitas pelayanan lalu lintas penumpang dari Stasiun Paledang ke Stasiun Bogor ataupun sebaliknya, serta di sekitar Jalan Kapten Muslihat. Pembangunan fasilitas tersebut bersinggungan dengan perbaikan jalur pedestrian atau trotoar di ruas Jalan Kapten Muslihat. Terutama pada bagian sky bridge yang mengarah ke Stasiun Bogor.
Menurut David, progres perbaikan jalur pedestrian di ruas Jalan Kapten Muslihat diperkirakan mencapai 57 persen secara total. “Itu sama, kita mulai di 2022, akan diselesaikan sebelum April,” katanya.
Di lokasi yang sama, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, ada beberapa titik yang harus dikoordinasikan secara teknis dalam pembangunan sky bridge. Terutama di area Stasiun Paledang, Jalan Kapten Muslihat, serta sky bridge yang mengarah ke Stasiun Bogor dan Alun-Alun Kota Bogor. “Saya melihat ada beberapa hal yang perlu koordinasi lebih teknis. Terutama terkait dengan rencana penghapusan jembatan penyeberangan orang (JPO) Kapten Muslihat,” ujar dia.
Menurut Dedie, berdasarkan informasi yang didapatnya dari kepala Stasiun Bogor, para penumpang KRL Commuter Line yang turun di pintu keluar Jalan Mayor Oking jumlahnya sekitar 46 ribu orang. Sementara penumpang yang turun di pintu keluar Alun-Alun Kota Bogor sekitar 20 ribu orang.
Jadi, Dedie mengatakan, ke depan akan dilakukan penataan jalur pedestrian di sekitar Stasiun Bogor. Mulai dari Jalan Kapten Muslihat hingga Pasar Kebon Kembang Blok F, agar bisa menggeser penumpang KRL, yang semula turun di pintu keluar Stasiun Bogor, menjadi ke pintu keluar Alun-Alun Kota Bogor.
“Kita harus sinkronisasi dan kita cari jalan keluar untuk bisa menggeser masyarakat yang sebelumnya lebih banyak turun di Mayor Oking untuk bisa kita arahkan ke arah alun-alun. Karena kan sky bridge nanti ujungnya ada di alun-alun, dari arah Jalan Paledang maupun dari Stasiun Paledang,” kata Dedie.