REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Laporan intelijen Ukraina mengungkapkan bahwa suku cadang yang ditemukan di pesawat tak berawak atau drone Iran, merupakan buatan Amerika Serikat (AS) dan Barat. Empat puluh dari 52 komponen yang diambil Ukraina dari drone Shahed-136 buatan Iran tampaknya telah diproduksi oleh 13 perusahaan Amerika yang berbeda.
Dilaporkan Al Arabiya, Kamis (5/1/2023), sebanyak 12 komponen lainnya diproduksi oleh perusahaan di Kanada, Swiss, Jepang, Taiwan, dan Cina. Laporan awal menunjukkan, AS terus berupaya untuk menghentikan perusahaan menjual teknologi ke Iran dan mengidentifikasi distributor pihak ketiga yang dapat menjualnya kembali secara ilegal. Pada Desember, pemerintah AS membentuk gugus tugas untuk menyelidiki bagaimana teknologi buatan AS dan Barat, termasuk peralatan kecil seperti semikonduktor dan modul GPS hingga bagian besar seperti mesin digunakan di drone Iran.
“Kami berupaya untuk menargetkan produksi UAV Iran melalui sanksi, kontrol ekspor, dan berbicara dengan perusahaan swasta yang komponennya telah digunakan dalam produksi. Kami sedang menilai langkah lebih lanjut yang dapat kami ambil dalam hal kontrol ekspor untuk membatasi akses Iran ke teknologi yang digunakan dalam drone,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson kepada CNN.
Laporan intelijen Ukraina mengatakan, sanksi saja tidak cukup untuk menghentikan Iran memperoleh teknologi barat untuk membangun drone mereka. Perlu pemantauan lebih lanjut tentang bagaimana dan dari mana suku cadang itu berasal untuk menghentikan distribusinya.