REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BEKASI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengumumkan bahwa wilayahnya masih berstatus siaga bencana hidrometeorologi, setidaknya dalam kurun sepekan ke depan. "Menurut informasi dari prakiraan cuaca BMKG, mungkin sampai besok, tapi kalau kita lihat kecenderungan, satu pekan ke depan masih sama seperti ini. Yang jelas memang kita statusnya siaga bencana hidrometeorologi sekarang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis di Cikarang, Kamis (5/1/2023).
Pihaknya mengimbau segenap warga Kabupaten Bekasi untuk tetap siaga, khususnya bagi warga yang tinggal di titik-titik rawan bencana. Sementara, pihaknya terus menyiagakan personel untuk meminimalisasidampak bencana. "Personel kita siagakan piket 24 jam termasuk kesiapan peralatan. Kita juga komunikasi dengan rekan-rekan di lapangan, baik aparat desa, kecamatan, Destana, FPRB, dan rekan-rekan sukarelawan lain," katanya.
BPBD Kabupaten Bekasi juga terus melakukan penanganan terhadap korban bencana dengan mengirim bantuan logistik kepada warga terdampak banjir rob di tiga wilayah yakni Kecamatan Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya. Menurut dia secara umum peralatan yang dibutuhkan untuk kedaruratan bencana juga telah disiagakan. Beberapa unit perahu karet sudah berada di lokasi rawan banjir guna mempercepat proses evakuasi apabila dibutuhkan.
"Kita berikan bantuan logistik, bambu dan karung juga sudah kita kirim beberapa hari lalu. Karena penanganan rob ini harus ekstra, ditambah curah hujan yang tinggi sehingga kita berharap kepada masyarakat di sana untuk lebih waspada, ada rekan-rekan relawan yang siap membantu seandainya air kembali naik," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi pun terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat meminimalisir risiko bencana baik melalui pemberian bantuan bahan pokok dan logistik maupun penanganan bencana.
"Kita semua tentu berharap tidak ada bencana apapun di wilayah kita, namun apabila memang terjadi, kami sudah betul-betul siap siaga," kata Muchlis.