Warga Jateng Diminta Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri pengajian umum Haul Agung ke-520 Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah, di Alun- alun Masjid Agung Demak, Kamis (5/1/2023) malam
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri pengajian umum Haul Agung ke-520 Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah, di Alun- alun Masjid Agung Demak, Kamis (5/1/2023) malam | Foto: Dok Republika

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Masyarakat di Jawa Tengah diimbau mewaspadai dan mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah di awal tahun 2023 ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini, curah hujan tinggi masih berpeluang terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Masyarakat harus waspada terhadap berbagai potensi bencana alam, khususnya bencana hidrometeorologi," kata Wakil Gubernur (Wabub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, Jumat (6/1/2023).

Saat ini, jelas wagub, ujiannya adalah cuaca yang cenderung ekstrem, hingga berpotensi memicu banjir dan bencana alam lain seperti longsor di berbagai wilayah di Jawa Tengah.

"Baik di Semarang, Demak, Pati, Kudus, Wonosobo, Banyumas, Pekalongan dan sejumlah daerah lainnya,' jelas Taj Yasin, saat menghadiri pengajian umum Haul Agung ke-520 Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah, di Alun-alun Masjid Agung Demak, Kamis (5/1/2023) malam.

Pemprov Jawa Tengah, lanjutnya, beberapa hari lalu telah mengumpulkan seluruh elemen di pemerintahan untuk membahas supaya bencana banjir di Jawa Tengah bisa diantisipasi.

Saat kejadian banjir di Jawa Tengah beberapa hari lalu, warga terdampak marah dan mengeluhkan kondisi pompa air di lokasi banjir yang tidak dapat dioperasikan.

Menurutnya, pompa air tidak bisa membuang air ke laut maupun sungai karena gelombang laut sedang tinggi serta debit air sungai meluap akibat hujan.

Untuk mengatasi bencana banjir, Pemerintah telah mengirimkan dukungan pesawat khusus ke Jawa Tengah, guna membantu melakukan rekayasa cuaca.

Meski begitu selain menerapkan teknologi rekayasa cuaca seluruh masyarakat juga harus berdoa kepada Tuhan demi keselamatan bersama. 

Termasuk pelaksanaan pengajian umum dalam rangka memperingati  Haul Agung ke-520 Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al Akbar Panatagama tersebut

Selain memperingati haul, acara tersebut juga berisi berdoa memohon kepada Allah SWT untuk mengangkat musibah yang terjadi dan melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah seperti yang terjadi saat ini. Sehingga daerah-daerah yang sampai dengan hari ini masih tergenang banjir dan dilanda bencana lainnya dapat segera pulih dan warga dapat kembali beraktivitas secara normal.

Wagub juga mengucapkan terima kasih dalam acara haul ini juga dilaksanakan shalawat bersama, sebagai ikhtiar agar masyarakat dijauhkan dari persoalan- persoalan. "Termasuk bencana alam," kata Taj Yasin menegaskan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Masyarakat Diminta Peka Tanda-Tanda Bencana Hidrometeorologi

Longsor dan Banjir Luapan Sungai Terjadi di 23 Titik di Kabupaten Semarang

BPBD Sebut Banjir di 20 Desa di Grobogan Mulai Surut

Menteri PUPR Instruksikan Tambah Pompa Atasi Banjir Semarang

Membagi Beban Debit Air Kawasan Hilir Solusi Atasi Banjir Semarang

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark