REPUBLIKA.CO.ID, DHARMASRAYA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, hari ini, Jumat (6/1/2023) meresmikan Masjid Agung Dharmasraya di Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat. Basuki menyebut pembangunan masjid yang terletak di, Nagari Gunung Medan, Kecamatan Sitiung ini dilakukan oleh Pemkab Dharmasraya dibantu oleh Kementerian PUPR.
“Dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, Masjid Agung Dharmasraya, saya resmikan,” kata Basuki.
Basuki menekankan kepada Pemkab, pengelola masjid dan jamaah pengguna masjid supaya memelihara masjid ini sebaik mungkin. Terutama menjaga kebersihan perlengkapan dan lingkungan masjid.
Ia mengaku setiap kali ke masjid yang pertama kali ia periksa adalah tempat berwudhu dan toilet masjid. Karena di tempat tersebut salah satu indikasi sebuah masjid bersih atau tidak.
“Kita harus berubah dengan adanya masjid yang megah yang dibangun susah payah menggunakan uang negara,” ujar Basuki.
Masjid Raya Dharmasraya ini dibangun di atas lahan seluas 67.193 meter persegi. Total pembiayaan untuk pembangunan senilai Rp 103 miliar.
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerjaan menyebut masjid ini dapat menampung 13 ribu orang jamaah.
Masjid ini dirancang terdiri atas dua lantai sehingga dapat menampung lebih banyak jamaah. Bagian teras juga nantinya dapat difungsikan sebagai tempat shalat.
Selain untuk beribadah, Masjid Agung Dharmasraya juga ditujukan sebagai pusat kajian dan peradaban Islam di Dharmasraya. Masjid ini akan memiliki empat kubah. Jumlah itu melambangkan filosofi adat Minangkabau, yaitu \'Tau Jo Nan Ampek\'.
Yakni kato mandaki, kato mandata, kato manurun dan kato malareng. Semua itu bermakna, seseorang harus pandai menjaga sikap kepada yang lebih tua, sebaya, yang lebih kecil dan tokoh-tokoh masyarakat.
Masjid Agung Dharmasraya juga dirancang untuk menjadi islamic center yang dapat memberdayakan ekonomi umat. Karena di sekitar masjid juga akan didirikan SPBU, mini market, dan rumah makan. Juga menjadi rest area karena berada di tepi Lintas Sumatra.