Jumat 06 Jan 2023 13:23 WIB

Pakistan Peringatkan Israel tidak Langgar Kesucian Masjid Al Aqsa

Kesucian Masjid Al Aqsa tak boleh dinodai Israel.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Jemaah Yahudi mengunjungi Temple Mount di kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia, di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 3 Januari 2023. Itamar Ben-Gvir, seorang menteri Kabinet Israel ultranasionalis, mengunjungi flashpoint Situs suci Yerusalem Selasa untuk pertama kalinya sejak menjabat dalam pemerintahan baru sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan lalu. Kunjungan tersebut dilihat oleh warga Palestina sebagai provokasi.
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Jemaah Yahudi mengunjungi Temple Mount di kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia, di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 3 Januari 2023. Itamar Ben-Gvir, seorang menteri Kabinet Israel ultranasionalis, mengunjungi flashpoint Situs suci Yerusalem Selasa untuk pertama kalinya sejak menjabat dalam pemerintahan baru sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan lalu. Kunjungan tersebut dilihat oleh warga Palestina sebagai provokasi.

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD -- Pakistan bergabung dengan komunitas internasional dalam mengutuk kunjungan provokatif menteri keamanan nasional sayap kanan baru Israel ke kompleks masjid Al-Aqsa. Mereka juga memperingatkan pelanggaran atas  kesucian situs ini dapat mengobarkan ketegangan di wilayah pendudukan Palestina.

“Al-Aqsa adalah situs suci yang dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia. Pelanggaran kesuciannya menyinggung kepekaan agama umat Islam dan mengobarkan situasi yang sudah tegang di wilayah Palestina yang diduduki,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mumtaz Zahra Baloch, dikutip di Dawn, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga

Kunjungan yang dilakukan menteri Israel itu dinilai sebagai tindakan yang tidak sensitif dan provokatif. Israel diminta dan diharuskan menghentikan tindakan ilegalnya dan menghormati kesucian situs keagamaan Muslim di wilayah pendudukan Palestina.

Sambil menegaskan kembali dukungan Pakistan untuk perjuangan Palestina, dia menggarisbawahi sikap Islamabad tentang masalah tersebut. Pakistan menyerukan pembentukan Negara Palestina yang layak, mandiri dan bersebelahan, dengan perbatasan pra-1967, dan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibu kotanya sesuai dengan resolusi PBB dan OKI yang relevan.