REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana mulai menggunakan mobil listrik Ioniq 5 untuk kegiatan kedinasan di dalam kota. Penggunaan mobil listrik menindaklanjuti intruksi presiden yang meminta kepala daerah agar beralih dari menggunakan mobil konvensional ke mobil listrik.
"Ya kan instruksi presiden meminta semua kepala daerah beralih gunakan kendaraan listrik dan Kota Bandung ikut karena mudah-mudahan bisa mendorong memperbaiki fasilitas perhubungan dengan semakin green," ujarnya di Balai Kota Bandung, Jumat (6/1/2023).
Dia menuturkan, nilai harga mobil yang digunakannya kurang lebih sebesar Rp 850 juta. Pembeliaan mobil listrik menggunakan anggaran APBD Kota Bandung. "Enak (dipakainya) kaya bombom car," ujarnya.
Yana mengaku, sempat kebingungan saat menyalakan mobil listrik sebab tidak terdengar suara sama sekali. Selain itu, mobil yang digunakannya tanpa gigi sehingga ketika digas seperti permainan bombom car.
"Operasional dalam kota pakai ini," ungkapnya.
Kata dia, baterei mobil listrik Ioniq 5 dapat digunakan hanya sampai 500 kilometer. Oleh karena itu, apabila terdapat kegiatan dinas dengan jarak lebih dari 500 kilometer akan menggunakan kendaraan lain.
Tempat pengecasan mobil listrik sendiri, ia mengatakan sudah terdapat di rumah dinas. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong pemasangan tempat pengecasan mobil listrik di taman-taman Kota Bandung.
"Kami minta nanti pabrikan bikin, merangsang orang beralih dan harus gratis," katanya.
Yana menambahkan, pemakaian mobil listrik di Kota Bandung baru satu dan selanjutnya akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.