Gelar Pelatihan Manajemen Penggalangan Dana, UMY Gandeng Dua Lembaga
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Perwakilan Indiana University menyerahkan sertifikat pelatihan manajemen penggalangan dana kepada salah seorang peserta pelatihan. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar acara Certified Fund Rising Management (CFRM) atau Pelatihan Manajemen Penggalangan Dana. Kegiatan dilaksanakan bersama Intuitive Institute dan Lily Family School of Philantrophy, Indiana University, USA, pada 5-16 Desember 2022 lalu di Griya Persada Convention Hotel and Resort Kaliurang, Yogyakarta.
Dalam sambutannya, supervisor dan inisiator CFRM, Hilman Latief, menyampaikan bahwa partisipasi dari para pengelola lembaga amil zakat sangat diperlukan dalam acara pelatihan ini.
"Partisipasi dari para pengelola amil zakat sangatlah bagus. Hal ini bertujuan guna meningkatkan filantropi antar sesama. Permulaan baru saja dimulai, perjalanan terkait penggalangan dana masih panjang. Saya juga berharap bahwa di antara para partisipan, ke depannya akan menjadi penggerak dari konsep filantropi di Indonesia," kata Hilman.
Dalam penutupan acara dilakukan penyerahan sertifikat Pelatihan Manajemen Penggalangan Dana kepada para peserta. Adapun 48 peserta yang hadir meliputi para pengelola lembaga amil zakat, Lazismu, Baznas, Dompet Dhuafa, akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, dan akademisi Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah.
Pelatihan Manajemen Penggalangan Dana ini juga dilakukan dengan menggaet pembicara atau pemateri dari Indiana University, Lilly Family School of Philanthropy, Dr Shariq Siddiqui yang merupakan Asisten Profesor Studi Filantropi di Indiana University.
Dalam sambutannya, Shariq Siddiqui menyampaikan para peserta harus menerapkan ilmu yang mereka dapatkan selama pelatihan berlangsung. "Jangan lupa bahwa kalian (para peserta) memiliki kewajiban untuk melatih dan menerapkan ilmu manajemen penggalangan dana ini. Serta selalu bersikap rendah hati kepada sesama," ujarnya.
Pelatihan Manajeman Penggalangan Dana dilakukan karena belum adanya standar yang dapat digunakan dalam melakukan penggalangan dana. Oleh karena itu, para partisipan diberikan informasi terkait pentingnya standar dalam melakukan penggalangan dana. Hal ini juga beriringan dengan menumbuhkan pemikiran filantropi di masyarakat Indonesia.