Bangun Peradaban Unggul, Empat Konsensus Nasional Dinilai Perlu Ditanamkan

Red: Fernan Rahadi

Empat Pilar Kebangsaan (ilustrasi)
Empat Pilar Kebangsaan (ilustrasi) | Foto: Antara/Andika Wahyu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resolusi 2023 bangsa ini dinilai harus diarahkan untuk bersama membangun peradaban yang unggul.  Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) Syarikat Islam Indonesia, KH Muflich Chalif Ibrahim menilai tahun 2022 lalu sudah cukup menorehkan catatan yang baik. Namun, masih banyak pekerjaan rumah terutama dalam hal mewujudkan persatuan umat dan membangun peradaban unggul.

"Perlu penguatan pemahaman nilai-nilai luhur yang disebut PBNU. Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45, yang mana itu adalah basis konstitusi bangsa Indonesia sebagai hukum dasar kita dan sudah disepakati secara bersama-sama," ujar KH Muflich Chalif Ibrahim di Jakarta, Jumat (6/1/2022).

Ia melanjutkan, dengan penguatan dan penanaman empat konsensus nasional yang demikian dirinya yakin hal tersebut mampu menjadi percepatan dalam mewujudkan peradaban bangsa yang unggul, di era keterbukaan.

"Kalau hal itu terus kita Berikan pemahaman dan Kita sosialisasikan kepada masyarakat, maka Insya Allah secara bertahap bangsa Indonesia akan tetap rukun. Terhindar dari segala macam bentuk provokasi hoaks dan adu domba. Dan ini memperkuat jati diri bangsa bahwa kita punya nilai-nilai budaya luhur," jelasnya.

Budaya luhur bangsa yang berisikan semangat perdamaian, kerukunan, gotong royong telah lama menjadi ciri khas bangsa ini. Di mana kemajemukan dan keberagaman bhinnekaan yang dimiliki bangsa Indonesia ini adalah suatu keniscayaan dan suatu modal sosial yang sangat besar bagi bangsa kita ini.

"Saya melihat juga selama ini pemerintah melalui BNPT juga sudah melihat itu semua. Saya lihat banyak sekali agenda-agenda yang dilakukan BNPT untuk mendorong semangat wawasan kebangsaan, tentang transformasi budaya bangsa,  revitalisasi nilai-nilai luhur Pancasila termasuk juga moderasi beragama," kata pria kelahiran Jakarta, 8 November 1970 silam ini.

Oleh karenanya, Kyai Muflich menilai perlunya dialog terbuka guna menyamakan persepsi  dan pemahaman bersama, bahwasanya ideologi kekerasan yang dibawa oleh kelompok teroris tidaklah sesuai dengan ajaran luhur Islam dan cita-cita kemerdekaan bangsa.

"Saya pikir itu tentunya perlu ada dialog-dialog yang terbuka. Kita berusaha terus dan tidak kenal lelah dalam menjalankan asas pertama kita itu yakni untuk mewujudkan persatuan umat dalam bangsa ini, kita punya cita-cita kemerdekaan dan punya tujuan Indonesia merdeka," ucap kiai yang juga Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini.

Dalam kesempatan yang sama Kiai Muflich berharap kepada segenap tokoh masyarakat dan tokoh agama, sebagaimana yang upaya yang telah dilakukan oleh LPOI dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK), dalam mendorong dan mensosialisasikan program pemerintah guna menciptakan kerukunan hidup antar suku dan umat beragama.

"LPOI dan LPOK harus terus membantu untuk mensosialisasikan program-program pemerintah atau lembaga-lembaga negara untuk menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama, antar agama dan sebagainya. Dimana hal itu tentunya dengan meningkatkan Silaturahim antar sesama dan sebagainya agar masyarakat kita tidak mudah dipecah belah dan diadu domba," jelas kiai yang juga salah satu pendiri dan pembina LPOK ini.

Terakhir, ia kembali mengemukakan optimismenya bahwa bangsa ini mampu menjadi bangsa dengan peradaban yang unggul, yang saling menghormati, berprinsip pada kebersamaan serta saling menghargai.

 

 

Terkait


Jelang HUT ke-50, PDIP Terima Masukan Opinion Leader di Kantor Partai

Basarah: Taufiq Kiemas Sosok Pemersatu, Jasanya Banyak untuk Bangsa

Pancasila, Sekadar Dogma atau Sudah Dipraktikkan Secara Nyata? Ini Kata Guru Besar UII

KUHP Baru Dibuat untuk Indonesia Bukan untuk Barat

Menkumham: Jangan Dipaksakan Liberalisme Seksual di Bangsa Ini

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark