REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat volume transaksi kartu kredit sebesar 32 persen per Desember 2022. Hal ini terutama didorong oleh peningkatan transaksi card present dampak mobilitas masyarakat yang sudah kembali normal.
SVP Credit Card Group Bank Mandiri Erin Young mengatakan jumlah transaksi kredit turut meningkat menjadi sebesar 43 juta transaksi per Desember 2022.
"Transaksi dari travel related merchant seperti airlines, hotel, restaurant, dan Online Travel Agent juga meningkat signifikan, begitu juga transaksi internasional,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (6/1/2023).
Pada tahun ini, lanjut Erin, perseroan optimis transaksi kartu kredit akan tumbuh. Hal ini didorong antara lain oleh kebijakan Bank Indonesia yang memberikan stimulus berupa perpanjangan relaksasi kartu kredit.
Ia meyakini, kebijakan ini dapat mendorong nasabah meningkatkan jumlah transaksi Mandiri Kredit. Apalagi, kebijakan diberlakukan secara inklusif atau dapat dinikmati seluruh nasabah pemegang Mandiri Kartu Kredit.
"Transaksi kartu kredit akan tumbuh karena potensi pertumbuhan beberapa sektor seperti makanan, minuman, travel, dan utilities pada 2023," katanya.
Faktor ini juga didukung dengan dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada akhir 2022 lalu oleh pemerintah. Dalam menangkap peluang tersebut, Bank Mandiri telah berinovasi dengan mensinergikan layanan Mandiri Kartu Kredit Super App Livin’ by Mandiri.
Selain itu juga menambah fitur Power Cash atau tarik tunai dari kartu kredit untuk nasabah terpilih, serta pembayaran QRIS dengan sumber dana kartu kredit melalui Livin’ by Mandiri. Penambahan fitur ini, lanjut Erin, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi dan finansial nasabah serta melengkapi kemudahan.