REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Kondisi angin kencang di perairan wilayah Kabupaten Pangandaran berdampak terhadap aktivitas sejumlah nelayan. Kondisi angin kencang dilaporkan sudah terjadi selama dua pekan terakhir.
Menurut Kepala Rukun Nelayan Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Uhan, kondisi angin kencang membuat nelayan di daerahnya mengurangi aktivitas melaut. Biasanya, kata dia, nelayan bisa melaut mencari ikan hingga enam jam. Sementara saat kondisi angin kencang ini maksimal disebut hanya dua jam. “Gelombang (laut) masih cenderung normal. Namun, angin kencang, di atas 25 knot,” kata dia kepada Republika, Jumat (6/1/2023).
Berkurangnya aktivitas melaut itu disebut membuat hasil tangkapan nelayan menurun. Padahal, menurut Uhan, sedang banyak ikan di laut. “Ini sudah dari dua minggu lalu angin kencang. Mudah-mudahan besok bagus lagi kondisi cuacanya,” ujar dia.
Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan, kondisi cuaca buruk berupa angin kencang sudah terjadi sejak akhir Desember lalu. Menurut dia, terjadinya angin kencang ini membuat banyak nelayan sementara ini berhenti melaut. “Memang sedang musim angin barat,” kata dia.
Sugianto pun mengimbau nelayan untuk lebih berhati-hati apabila hendak melaut atau beraktivitas.