Jumat 06 Jan 2023 20:17 WIB

BSI Jadi Penyalur Sindikasi Terbesar Keempat di Indonesia

Nilai total mencapai 995,34 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15.527 triliun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Berdasarkan data Bloomberg pada 6 Januari 2023, pada kategori book runner, BSI tercatat telah berhasil mengelola kredit sindikasi dengan nilai total mencapai 995,34 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15.527 triliun
Foto: Bloomberg
Berdasarkan data Bloomberg pada 6 Januari 2023, pada kategori book runner, BSI tercatat telah berhasil mengelola kredit sindikasi dengan nilai total mencapai 995,34 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15.527 triliun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat eksistensi sebagai lembaga keuangan syariah yang konsisten mendukung sektor usaha di Indonesia. Hasilnya, BSI menempati posisi keempat pada daftar Bloomberg League Table Reports Indonesia Borrower Loans 2022 untuk kategori book runner.

Berdasarkan data Bloomberg pada 6 Januari 2023, pada kategori book runner, BSI tercatat telah berhasil mengelola kredit sindikasi dengan nilai total mencapai 995,34 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15.527 triliun (kurs Rp 15.600).

Baca Juga

Executive Vice President Corporate Finance & Solution BSI Indra Kampono mengungkapkan, pencapaian ini mengindikasikan tingginya kepercayaan dunia usaha serta lembaga keuangan lokal dan internasional terhadap perbankan syariah di Indonesia untuk terlibat dalam transaksi pembiayaan sindikasi yang dilakukan.

"Harapannya, pencapaian ini dapat ikut memperkuat peran Bank Syariah Indonesia dalam memajukan dunia usaha sehingga mampu mendorong pertumbuhan perekonomian nasional yang seimbang dan berkelanjutan," kata Indra melalui siaran pers, Jumat (6/1/2023).

Indra mengatakan, ke depan pihaknya akan terus meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan kredit sindikasi, maupun transaksi finansial lainnya agar BSI mampu bersaing di dunia finansial internasional.

"Bahkan dalam kondisi perekonomian yang penuh tantanngan, kami tetap melihat adanya tren positif terhadap pembiayaan sindikasi berskema syariah di Indonesia,” ujar Indra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement