REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Laba bersih Saudi Aramco pada kuartal IV 2022 diperkirakan akan turun 6,3 persen secara kuartalan menjadi 38,90 miliar dolar AS atau setara Rp 608,15 triliun. Dikutip dari Zawya, prediksi itu disampaikan oleh Al Rajhi Capital dalam laporan terbarunya.
Lembaga berbasis di Riyadh, Arab Saudi itu menilai, penurunan profit terjadi seiring penurunan permintaan di tengah potensi perlambatan ekonomi global.
"Rendahnya produksi minyak di tengah kesepakatan OPEC+ untuk mengurangi produksi ditambah dengan lemahnya harga minyak akan berdampak pada pendapatan Aramco pada kuartal IV 2022," tulis laporan tersebut pada Jumat (6/1/2023).
Meski turun secara kuartalan, laba Saudi Aramco tetap akan mengalami pertumbuhan sebesar 25,4 persen jika dibandingkan dengan laba pada kuartal IV 2021. Pada kuartal III 2022, Aramco berhasil mencetak laba bersih senilai 42,4 miliar dolar AS atau tumbuh 39 persen (yoy). Perusahaan minyak dan gas itu juga telah mengumumkan akan membagikan dividen tunai senilai 18,8 miliar dolar AS.
Berdasarkan Al Rajhi Capital, sektor petrokimia Arab Saudi masih akan mengalami tekanan pendapatan pada kuartal IV 2022. "Pendapatan dari seluruh perusahaan petrokimia diperkirakan masih akan dalam tekanan," bunyi laporan tersebut.