REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Jelang perayaan usianya yang ke-50, PDI Perjuangan (PDIP) menghadapi berbagai kondisi yang harus dijawab dengan baik. Dari mulai bagaimana menjaga kepercayaan rakyat, memastikan ideologi terwujud dalam tindakan, menjaga Indonesia dari gempuran kepentingan luar, hingga memastikan anak muda Indonesia tetap mendukung parpol nasionalis itu.
Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) sesi II yang digelar DPP PDIP dengan sejumlah pemuka pendapat (Opinion Leader) di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2023).
Opinion leader yang hadir adalah Burhanuddin Muhtadi, M.Qodari, Hendri Satrio, Iwel Sastra, Sirojuddin Abbas, Trias Kuncahyono, Claudius Boekan, Ari Nurcahyo, dan Aiman Witjaksono.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memimpin jajaran partai di dalam pertemuan itu. Hadir Wasekjen Sadarestuwati, dan sejumlah Ketua DPP PDIP seperti Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga, Sri Rahayu, Wiryanti Sukamdani, Mindo Sianipar, I Made Urip, Rokhmin Dahuri, dan Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen. Wakil Ketua Balitpus PDIP Sonny Keraf. Anggota DPR Deddy Yevri Sitorus, Sekjen dan Ketua DPP TMP Restu Hapsari dan Hanjaya Setiawan menjadi peserta juga, bersama Andreas Hugo Pareira sebagai moderator.