Jumat 06 Jan 2023 23:34 WIB

Kota Medan Sudah Lewati Puncak Musim Hujan

Curah hujan di Kota Medan, Sumatera Utara, sudah lebih rendah.

Curah hujan di Kota Medan, Sumatera Utara, sudah lebih rendah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Curah hujan di Kota Medan, Sumatera Utara, sudah lebih rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut Sumatera Utara, khususnya Kota Medan telah melewati puncak musim hujan awal tahun ini. "Wilayah Sumatera Utara sudah melewati puncak hujan, yaitu November hingga awal Desember 2022," kata prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Utami Al Khairiyah di Medan, Sumut, Jumat (6/1/2023).

Sebab, lanjut dia, curah hujan di Sumatera Utara terjadi di Januari 2023 lebih rendah dibandingkan Desember 2022 dengan intensitas bervariasi, yakni ringan hingga sedang. Namun, kondisi cuaca di provinsi yang terletak di bagian utara Sumatera ini masih bersifat sangat dinamis akibat potensi berbagai gangguan di wilayah Pulau Sumatera, sehingga hal tersebut mengakibatkan kondisi cuaca di Sumatera Utara cukup labil yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca Juga

"Saat ini dinamika atmosfer masih adanya belokan angin, dan konvergensi menimbulkan uap air yang cukup untuk hujan dengan potensi curah hujan ringan hingga sedang," ungkapnya.

Pihaknya juga memperkirakan dalam tiga hari ke depan cuaca secara umum berawan dan masih berpeluang terjadi hujan di wilayah Sumatera Utara. "Umumnya terjadi di Kepulauan Nias, lereng barat, pantai barat, pegunungan dan sebagian lereng timur Sumatera Utara, seperti Kabupaten Langkat," tutur Utami.

Selain itu, terang dia, prakiraan daerah berpotensi rawan banjir di Januari 2023 di Sumatera Utara secara umum berada pada kategori rendah hingga menengah. Potensi rawan banjir kategori diprakirakan sebagian Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan Tapanuli Selatan.

"BBMKG Wilayah I Medan mengharapkan peringatan dini ini terus diikuti oleh para kepala daerah dengan melalukan koordinasi melalui BPBD setempat," beber Utami lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement