Sabtu 07 Jan 2023 06:12 WIB

Dokter Sarankan Tetap Pakai Masker di Tempat Umum untuk Cegah TBC

Pencegahan mesti dilakukan mengingat masih banyak kasus TBC belum terdeteksi.

Red: Fuji Pratiwi
Memakai masker (ilustrasi). Ahli kesehatan yang dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta Dimas Dwi Saputro, menyarankan penggunaan masker di fasilitas umum yang padat seperti transportasi umum. Salah satunya untuk menghindari infeksi tuberkulosis (TBC).
Foto: www.freepik.com.
Memakai masker (ilustrasi). Ahli kesehatan yang dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta Dimas Dwi Saputro, menyarankan penggunaan masker di fasilitas umum yang padat seperti transportasi umum. Salah satunya untuk menghindari infeksi tuberkulosis (TBC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli kesehatan yang dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta Dimas Dwi Saputro, menyarankan penggunaan masker di fasilitas umum yang padat seperti transportasi umum. Salah satunya untuk menghindari infeksi tuberkulosis (TBC).

Ia menjelaskan, bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC menyebar melalui droplet (cipratan) dari orang yang terinfeksi dan dapat bertahan di udara selama empat jam. "Kita bisa saja bersama-sama dengan mereka yang sedang TBC aktif berobat, tidak menggunakan masker," ujarnya.

Baca Juga

Potensi penularan, kata dia, juga muncul salah satunya di transportasi umum yang padat seperti kereta api dan bus dengan jarak antarpenumpang yang minim. "Ketika kita berada di tempat umum itu kita akan tertular di sana karena kita setiap hari ada di tempat itu," kata Dimas.

"Ketularan bisa, kalau tidak pakai masker," tambahnya.

Dia menyarankan agar tetap menggunakan masker ketika berada di tempat-tempat umum yang padat.

Selain orang sehat yang menggunakan masker sebagai bentuk pencegahan, pemakaiannya juga perlu dilakukan pagi penderita TBC yang tengah menjalani pengobatan terutama di bulan-bulan awal.

Pencegahan itu, kata Dimas, mesti dilakukan mengingat masih banyak kasus TBC yang belum terdeteksi di Tanah Air.

Menurut Global TB Report pada 2021, diperkirakan ada 824.000 kasus TBC di Indonesia. Namun, pasien yang berhasil dikonfirmasi dan menjalani pengobatan serta dilaporkan di sistem informasi nasional hanya 393.323 atau 48 persen.

Masih terdapat 52 persen kasus TBC yang belum ditemukan atau telah ditemukan tapi belum dilaporkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement