REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diimbau untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) demi mencegah penyebaran Covid-19 meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut.
"Kita harus sama-sama mengedepankan pencegahan sakit, artinya promotif dan preventif, itu jauh lebih baik," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama.
Ia mengatakan, dengan disiplin protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker saat beraktivitas diharapkan dapat mencegah penularan. "Tetap cegah sakit dengan disiplin bermasker, jangan abai dalam melaksanakan protokol kesehatan," kata Ngabila.
Selain itu, ia menambahkan, masyarakat juga diimbau untuk melakukan vaksinasi booster agar imunitas tubuh tetap tinggi mengingat saat ini muncul kasus subvarian BF.7. "Saat ini ada BF.7 yang membuat kekacauan di Jepang, China, Eropa, Amerika. Di Jakarta sudah ada tujuh kasus, Indonesia 15 kasus," kata dia.
Ia mengatakan, vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu upaya untuk mendapatkan kekebalan sehingga semakin sulit bagi virus untuk menginfeksi. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa vaksinasi adalah cara efektif untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
"Kunci kita bisa endemi adalah mempertahankan kekebalan kelompok. Kita harus booster agar antibodi kita terjaga dengan baik," kata dia.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin adanya percepatan vaksinasi berhasil menurunkan secara drastis kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut menunjukkan program vaksinasi yang digencarkan pemerintah cukup efektif.
Walaupun sempat mengalami dua gelombang Covi-19 yakni Delta pada Juni-Juli 2021 dan Omicron pada Juni-Juli 2022, Indonesia berhasil melewati lonjakan kasus baru setelahnya baik dari sisi kasus, hospitalisasi, maupun yang meninggal.
Vaksinasi di Indonesia bahkan menurut data KPCPEN pada 4 Januari 2023 hingga pukul 11.25 WIB, dinyatakan sudah masuk peringkat lima besar dunia yakni berada di bawah China, India, Amerika Serikat, dan Brazil.
"Pada 2022 Indonesia telah memberikan sekitar 450 juta dosis vaksin yang disuntikkan ke 204 juta orang dari target populasi sekitar 234 juta orang," ujar Budi.