Sabtu 07 Jan 2023 18:30 WIB

Warga Cianjur Meninggal Tertimpa Sisa Tembok Rumah Terdampak Gempa

Sebelum tertimpa tembok korban bersama beberapa orang warga sedang membersihkan puing

Pengungsi berjalan di antara bangunan yang roboh akibat gempa Cianjur, (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengungsi berjalan di antara bangunan yang roboh akibat gempa Cianjur, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Seorang warga Kampung Gunung Lanjung Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, atas nama Udan (45 tahun) meninggal dunia akibat tertimpa sisa tembok rumah terdampak gempa yang sedang dibersihkan bersama warga lainnya pada Sabtu (7/1/2023).

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi di Cianjur, Sabtu, mengatakan pihaknya mendapat laporan ada warga yang tertimpa tembok setinggi 3 meter saat membersihkan sisa bangunan ambruk akibat terdampak gempa.

Baca Juga

"Kami langsung mengirim petugas ke lokasi untuk melakukan pendataan, informasi dari warga jasad korban sempat dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk divisum dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," katanya.

Informasi dari Ketua RT 04 Kampung Gunung Lanjung, Angga Nugraha, mengatakan sebelum tertimpa tembok bangunan korban bersama beberapa orang warga sedang membersihkan puing rumah milik tokoh setempat dengan cara meruntuhkan tembok bangunan terdampak gempa yang tersisa.

Saat warga lainnya beristirahat, korban masih terlihat memahat tembok yang akan diruntuhkan karena takut menimpa warga atau orang yang melintas. Selang beberapa saat terdengar dentuman cukup kencang dari tembok yang dirobohkan korban.

"Kami melihat tembok sudah ambruk dan menimpa tubuh korban yang terjatuh ke dalam selokan. Kami bersama warga lainnya berusaha mencari tubuh korban yang kembali tertimpa tembok yang ambruk ke dalam selokan sedalam dua meter," katanya.

Selang lima belas menit, jasad korban berhasil dievakuasi dari dalam selokan dan langsung dibawa ke RSUD Cianjur, karena saat ditemukan kondisi korban mengalami luka parah di bagian rahang dan tulang kepala patah.

"Jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum yang tidak jauh dari rumah korban," katanya.

Sebelumnya, tambah Angga, ada alat berat dari dinas untuk membersihkan puing bangunan, namun sejak beberapa hari sudah tidak ada lagi, sehingga warga bersama korban membersihkan puing bangunan dengan cara manual.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement